SuaraJogja.id - Seorang pelajar perempuan sebuah SMK asal Kapanewon Playen Gunungkidul harus berurusan dengan polisi. Pelajar perempuan berumur 16 tahun ini diciduk polisi karena telah menjual obat daftar G. Remaja ini telah menjual pil Yarindo atau lebih dikenal sebagai pil sapi.
Wakapolres Gunungkidul, Kompol Widya Mustikaningrum menuturkan, pihaknya telah mengamankan 10 orang tersangka pengedar dan pengguna pil sapi yang terjadi dari dua wilayah berbeda, Kapanewon Karangmojo dan Playen. Salah satu yang diamankan adalah Krn (16) pelajar asal Playen.
"Dia kami amankan dari pengembangan kasus lain,"ujar Widya, Kamis (27/1/2022) kepada awak media.
Dalam pengembangan kasus ini, Krn direkrut oleh bandar pil Yarindo untuk menjual barang terlarang tersebut kepada orang lain. Krn sebelumnya mereka rekrut menjadi pemakai dengan memberi obat terlarang tersebut secara cuma-cuma.
Dia mengatakan, meski masih anak di bawah umur, saat ini proses hukum terhadap Krn tetap dilakukan. Namun yang bersangkutan tidak ditahan di Lapas Anak namun dititipkan ke orangtuanya dengan pengawasan ketat dari aparat kepolisian, tokoh masyarakat dan juga Bapas.
"Jadi tidak kita tahan. Hanya kita titipkan ke orangtuanya agar bisa tetap sekolah,"tambahnya.
KaSat Narkoba Polres Gunungkidul, AKP Dwi Astuti menambahkan, Krn mereka amankan dari pengembangan tersangka lain. Berdasarkan pemeriksaan remaja ini telah terlibat penyalahgunaan obat terlarang dalam beberapa bulan terakhir.
Dari pengakuan tersangka Krn mengaku baru menjual barang terlarang tersebut satu kali. Dia mengambil barang dari pengedar bernama D yang kini masih buron. Ia menjual obat terlarang tersebut ke teman dekatnya termasuk ke lingkungannya di sekolah.
"Dia tidak kita kirim ke Lapas, karena akan tetap kita dampingi,"terangnya.
Baca Juga: DIY Kirimkan 37 Sampel, 4 Warga Gunungkidul Terindikasi Terpapar Omicron
Dari hasil pemeriksaan yang mereka lakukan, tersangka Krn menjual obat terlarang tersebut dalam beberapa paket. Untuk paket hemat berisi 10 butir, remaja perempuan ini menjual dengan harga Rp 40-50 ribu. Sementara untuk paket dalam toples berisi 1.000 butir ia jual seharga Rp 1,4 juta.
Keuntungan yang didapat dari penjualan obat terlarang tersebut memang cukup lumayan. Remaja ini mengaku harus menebus Rp 950 ribu pertoples berisi 1.000 butir pil Yarindo. Ia kemudian menjualnya dengan paket hemat dan paket grosiran.
"Dia terjerat karena lingkungannya memang juga pemakai,"ungkap dia.
Dwi menambahkan, 10 orang tersangka yang mereka amankan tersebut berasal dari dua transaksi yang berbeda tanggal 10 Januari 2022 lalu. Untuk TKP Ponjong mereka meringkus 6 orang tersangka, dan Playen 4 orang tersangka serta 1 orang buron.
Dari 10 orang tersangka tersebut ada yang merupakan residivis kasus yang sama tahun 2020 lalu di lingkungan Polresta Kota Yogyakarta. Dari 10 orang tersangka, hanya 1 orang yang masih berusia remaja yaitu Krn.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
Sinyal Kuat Kejari: Sri Purnomo Tak Sendiri, Jaringan Korupsi Dana Hibah Sleman Dibongkar
-
Miris! 7.100 Warga Penerima Bansos di Jogja Terindikasi Terjerat Judol
-
Deadline Proyek di Gunungkidul Dikejar: DPRD Tak Ingin Hujan Jadi Alasan
-
Setelah Diperiksa Intensif, Mantan Bupati Sleman Sri Purnomo Resmi Ditahan Terkait Kasus Korupsi
-
WNA Tiongkok 'Nakal' di Yogyakarta: Alih-Alih Pelatihan, Malah Kerja Ilegal?