SuaraJogja.id - Pemda DIY berencana merevisi kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen yang diberlakukan sejak sebulan terakhir. Sebab sejak beberapa waktu terakhir terus ditemukan kasus positif COVID-19 di sekolah-sekolah.
Sebut saja tiga siswa SMAN 8 Jogja yang terpapar COVID-19. Selain itu satu siswa SMP swasta di Sleman juga terkonfirmasi positif virus tersebut.
Bahkan tren kasus COVID-19 di DIY terus meningkat. Berdasarkan data Satgas COVID-19 DIY, tercatat ada tambahan 69 kasus baru pada Jumat (28/01/2022) sehingga total kasus di DIY sudah mencapai 157.281 kasus. Padahal sejak beberapa bulan terakhir, kasus harian COVID-19 tak lebih dari 50 kasus.
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X meminta kabupaten/kota untuk mengevaluasi kebijakan PTM 100 persen. Bila tren kasus COVID-19 terus meningkat, maka kapasitas PTM harus dibatasi hingga 50 persen.
"Saya sudah minta untuk [kabupaten/kota] supaya ada pertimbangan untuk diberhentikan [PTM] atau dikurangi lah. Kalau SMP/SMA mohon [PTM] tidak 100 persen tapi 50 persen. Kita lihat seminggu ini perkembangannya seperti apa," papar Sultan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (28/01/2022).
Bagi sekolah-sekolah yang siswanya terpapar COVID-19 harus menghentikan semua Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) untuk sementara waktu. Jangan sampai penularan virus makin meluas bila sekolah memaksakan diri menggelar PTM.
"Karena itu saya mohon di sekolah dari masing-masing kabupaten bisa melihat [peningkatan tren kasus covid-19] itu dalam konteks perkembangan yang ada," tandasnya.
Sementara Ketua Percepatan Vaksinasi DIY, Sumadi mengungkapkan Gubernur memang memerintahkan kabupaten/kota untuk mengevaluasi PTM. Sekolah harus mengurangi kapasitas PTM.
"Kemarin pimpinan [gubernur diy] meminta kepada sekolah untuk mengevaluasi PTM," ujarnya.
Baca Juga: Ramai Desakan PTM 100 Persen Segera Dihentikan, Apa Kata Menteri Kesehatan?
Percepatan vaksinasi juga terus dilakukan di sekolah-sekolah. Termasuk menyasar vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun serta pelajar usia 12-17 tahun.
"Kalau vaksinasi dosis pertama sudah mencapai hampir 100 persen, saat ini baru menyelesaikan vaksin dosis kedua," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Gelar Pahlawan Soeharto: UGM Peringatkan Bahaya Penulisan Ulang Sejarah & Pemulihan Citra Orde Baru
-
Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis di Jogja, 8 Dapur Ditutup, Pemda Bentuk Satgas
-
Libur Nataru di Jogja, Taman Pintar Hadirkan T-Rex Raksasa dan Zona Bawah Laut Interaktif
-
Nyeri Lutut Kronis? Dokter di Jogja Ungkap Rahasia UKA: Pertahankan yang Baik, Ganti yang Rusak
-
Target Tinggi PSS Sleman di Kandang Barito: Bukan Sekadar Curi Poin