"Jadi ada perusahaan kelapa minta deteksi kelapa, konstruksi diminta deteksi karyawan pekerja, perusahaan otomotif dia deteksi spare part atau jenis kendaraan. Nah kita sangat fleksibel di situ. Kita bisa membuat apa aja yang mereka mau, requestnya asalkan memang domainnya di computer vision. Asal ada modal kamera kamu mau deteksi apa kita bisa bikinin. Nah tidak semua company bisa melakukan itu," imbuhnya.
Hal itu disebakan karena kompleksitas yang tinggi dalam mengatur alat-alat atau produk itu. Sehingga harus selalu mereset algoritma baru untuk setiap klien.
Namun tidak dipungkiri bahwa tantangan yang dihadapi sekarang adalah soal edukasi. Sebab, kaya Alwy, teknologi yang ditawarkan itu adalah teknologi masa depan.
"Jadi customer itu kita masih menganggap (teknologi itu) lauk, kalau orang makan nasi harus makan nasinya belum tentu lauknya diambil. Nah karena kita nawarin saat ini fasenya lauk, jadi fasenya adalah teknologi yang future. Jadi memang kita butuh effort diedukasi," paparnya.
Baca Juga: Logitech G Keyboard Gaming G413 SE, Perpaduan Desain dan Teknologi Canggih
Alwy berharap pertumbuhan pendapatan perusahaannya dapat konsisten terus naik hingga 200 persen setiap tahunnya hingga lima tahun ke depan. Terlebih dengan harapan untuk menjadikan Widya menjadi perusahaan unicorn.
"Kita pengen setelah usia nanti kita 8-10 tahun nanti jadi unicorn ya. Kalau sekarang masih 3 tahun ya, ya mungkin 5 tahun lagi berharap sudah bisa jadi unicorn," harapnya.
Harapan itu juga selaras dengan visi misi dari Widya sendiri yang dikatakan Alwy untuk bisa hidup atau bertahan selama 100 tahun. Dengan membantu setidaknya satu juta orang melalui perusahaannya ini.
"Widya artinya ilmu. Jadi kita pengen ilmu kita enggak habis-habis dan terus terupgrade, pengen terus berkembang hingga 100 tahun membantu 1 juta orang," pungkasnya.
Baca Juga: Bunda, Yuk Ketahui Perbedaan Teknologi Popok Kekinian dengan Popok Konvensional!
Berita Terkait
-
BYD Pamer Mobil Listrik dengan Ultra Fast Charging, Isi Daya Cuma 5 Menit
-
Ki Hajar Dewantara dan Tantangan Literasi Gen Z: Sebuah Refleksi Kritis
-
Vivo V50e Siap Gebrak Pasar! Kamera 50MP OIS, Chipset Dimensity 7300 dan Tahan Banting
-
Tol Beton Bikin Mobil Awet? Ini Faktanya dan Tips Berkendara Aman
-
Bocoran Spesifikasi Infinix GT 30 Pro: Chipset Dimensity 8350, Layar 144Hz, Baterai Jumbo!
Tag
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD