SuaraJogja.id - Peningkatan signifikan terjadi pada jumlah kasus Covid-19 di Bantul. Penambahan 45 kasus baru dalam sehari membuat kabupaten ini memiliki 149 kasus aktif Covid-19.
Berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul di Bantul, Kamis (3/2/2022), tambahan kasus baru itu berasal dari Kecamatan Banguntapan 22 orang, Kasihan tujuh orang, Sewon empat orang, Bantul tiga orang, Piyungan tiga orang, Sedayu dua orang, dan Pundong, Bambanglipuro, Imogiri, dan Pleret masing-masing satu orang.
Meski demikian, penambahan kasus positif di Bantul hari itu disertai dengan kasus konfirmasi COVID-19 yang sembuh berjumlah empat orang, berasal dari Kecamatan Banguntapan tiga orang, dan Pundong satu orang.
Sedangkan untuk kasus konfirmasi COVID-19 yang meninggal dalam periode tersebut tercatat nol orang atau tidak ada laporan kasus baru.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Bantul Meningkat, Selter Kabupaten Akan Diaktifkan Kembali
Dengan perkembangan kasus harian itu, maka total kasus positif COVID-19 di Bantul secara kumulatif sejak awal pandemi hingga kini sebanyak 57.594 orang, dengan telah sembuh sebanyak 55.874 orang, sementara kasus meninggal tercatat 1.571 orang.
Dengan demikian jumlah kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi mandiri maupun karantina di selter maupun rumah sakit di Bantul untuk proses penyembuhan menjadi 149 orang.
Pasien COVID-19 isolasi tersebut sebarannya di Banguntapan 44 orang, Kasihan 25 orang, Bantul 21 orang, Sewon 15 orang, Pleret tujuh orang, Jetis tujuh orang, Piyungan enam orang, Imogiri, Sedayu, dan Kretek masing-masing lima orang, Bambanglipuro tiga orang, Pundong dua orang, dan Pajangan, Sanden, Pandak, dan Dlingo masing-masing satu orang.
Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, hasil perhitungan berdasarkan data kasus COVID-19 harian dari 18 Januari sampai 31 Januari 2022, Kabupaten Bantul berada pada zona risiko sedang (Zona Oranye).
"Zonasi risiko kasus COVID-19 Bantul dengan perhitungan bobot indikator kesehatan masyarakat yang terdiri dari epidemiologi, surveilans kesehatan dan pelayanan kesehatan. Dari setiap indikator diberikan skoring dan pembobotan lalu dijumlahkan," katanya.
Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 3 Februari: Positif 10.317, Sembuh 4.367, Meninggal 24
Hasil perhitungan tersebut dapat dijadikan sebagai dasar bagi seluruh pihak dalam melaksanakan berbagai macam aktivitas atau kegiatan untuk jangka waktu 14 hari dari tanggal 1 Februari sampai 14 Februari 2022.
"Mari bersama kita putus rantai penyebaran COVID-19 dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), dan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas," katanya. [ANTARA]
Berita Terkait
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Upaya Tekan Kasus Kemiskinan, Kulon Progo Luncurkan BPNT APBD 2025
-
Prabowo Bentuk Danantara, Tokoh Kritik Jokowi Jadi Dewas: 'Tuntut Diadili, Kok Jadi Pengawas?'
-
Cegah Antraks Masuk Bantul, Pasar Hewan dan Kandang Ternak Diawasi Ketat
-
Sita Kursi dan Meja, Satpol PP Tertibkan PKL Bandel di Kotabaru Yogyakarta
-
Tak Perlu Panik Buying jelang Ramadan, Harga Pangan di Kulon Progo Terkendali