SuaraJogja.id - Di tengah pandemi Covid-19 yang hingga kini belum selesai, salah satu yang sektor sangat terdampak adalah dunia pariwisata. Mulai dari perhotelan hingga destinasi wisata, semua mengalami penurunan pengunjung yang cukup drastis.
Hal ini pun membuat banyak hotel dan destinasi wisata gulung tikar. Namun, banyak pula yang tetap bertahan dengan mengupayakan beragam cara di tengah pandemi.
Herman Courbois selaku General Manager Hotel Royal Ambarrukmo mengungkapkan beragam cara yang dilakukan agar hotel penuh sejarah ini tetap bertahan di tengah pandemi. Saat hotel mengalami penurunan okupansi, mereka tak hanya berdiam diri dan pasarah pada keadaan.
Momen tersebut justru dimanfaatkan untuk membangun internal yang lebih solid. "Menurut saya yang paling fundamental adalah saat kerjasama tim sudah bagus, itu segalanya bisa dilakukan. Sehingga saya memfokuskan untuk memperbaiki kerjasama tim terlebih dulu," ujar Herman, saat ditemui tim Suara.com di Hotel Royal Ambarrukmo, Rabu (9/2/2022).
Baca Juga: Menko Marves Luhut Pandjaitan Minta Ini ke Hotel dan Restoran
Adanya pengurangan karyawan juga membuat kinerja staf Hotel Royal Ambarrukmo harus lebih efektif dan efisien. Herman Courbois pun mengatakan, ia mencoba menjadi contoh bagi seluruh jajaran staf dengan selalu bersikap ramah ke setiap tamu tanpa pandang bulu.
Dirinya juga tak keberatan untuk bekerja di akhir pekan karena itu adalah waktu di mana hotel akan cukup ramai. "Hotel ini saya anggap sebagai rumah. Ketika tamu datang baik di hari kerja atau akhir pekan, tentu saya sebagai tuan rumah harus menyambut dengan baik," ucapnya tanpa ragu.
Selain membuat tim yang solid, beragam spot dari Hotel Royal Ambarrukmo pun lebih dikenalkan ke publik. Hampir setiap hari, kegiatan berbasis tradisi dan budaya diselenggarakan di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo.
Selain itu, Hotel Royal Ambarrukmo selalu terbuka untuk bekerjasama dengan beragam pihak. Hal ini dilakukan untuk lebih mendekatkan diri ke publik.
"Program vaksinasi juga sempat digelar di Pendopo Agung. Kami tawarkan tempat yang luas dengan suasana outdoor yang teduh agar para peserta lebih nyaman," ungkap Herman.
Baca Juga: Jelang Jajal Sirkuit Mandalika, Johann Zarco Makin Mirip Akamsi, Rileks Main Catur di Saung Hotel
Selain itu, soal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 yang diterapkan di Jawa dan Bali mulai tanggal 8 Februari 2022, Herman mengaku tak ambil pusing. Periode ini akan dimanfaatkan untuk memaksimalkan beragam projek yang bakal dilaksanakan setelah PPKM selesai.
"Saya yakin PPKM ini dilakukan untuk kebaikan dan demi masa depan. Jadi kami akan berfokus untuk membenahi bagian dalam seperti melakukan team building staff serta meningkatkan progres," kata Herman.
Ditambahkan, sebagai hotel yang kental akan budaya, Hotel Royal Ambarrukmo juga berkomitmen untuk selalu melestarikan budaya dan sejarah di dalamnya. Budaya ini akan tetap dilestarikan dengan cara modern yang cocok bagi tamu lokal maupun internasional.
Berita Terkait
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Jadi Pemain Udinese Langsung Cetak Sejarah Liga Italia
- Pramono Ajak Anies Nobar Persija di JIS: Sekarang Tuan Rumahnya Saya, Bukan yang Bikin Nggak Nyaman
- Penyerang Rp1,30 Miliar Urus Naturalisasi, Lini Serang Timnas Indonesia Makin Ganas
- 9 Mobil Bekas Merek Xenia Harga di Bawah Rp60 Juta, Cocok Jadi Kendaraan Keluarga
- Tecno Pova Curve 5G Lolos Sertifikasi di Indonesia: HP Murah dengan Layar Elegan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juni 2025, Gaming Multitasking Lancar
-
Hampir 20 Ton Emas Warga RI Kini Tersimpan di Bank Emas
-
Djaka Budhi Utama Buru Pembuat Rokok Ilegal
-
Sri Mulyani Tepok Jidat Lihat Situasi Ketidakpastian Ekonomi Global Saat Ini
-
Rekomendasi 7 Motor Bebek Bekas Rp3 Jutaan, Terkenal Handal di Segala Medan
Terkini
-
4 Pendaki Ilegal Gunung Merapi Diamankan, Disanksi Bersihkan Objek Wisata Alam Selama 3 Bulan
-
Penggusuran di Lempuyangan: Warga Memohon KAI Izinkan Rayakan Agustusan Terakhir di Rumah Mereka
-
Luncurkan SINAR Sleman, Inovasi Digital Pemkab agar Warga Bisa Kontrol Pembangunan Daerah
-
Purnawirawan Desak Gibran Dimakzulkan, DPR Pilih Tunda Pembahasan: Ada Apa dengan Tanggal 20?
-
Trauma Korban '98 Dibunuh Dua Kali? Sejarawan Kecam Pernyataan Fadli Zon Soal Pemerkosaan Massal