SuaraJogja.id - Berdasarkan peta epidemologi COVID-19 per 6 Februari 2022 yang dirilis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, tercatat 61 persen kalurahan di wilayah setempat saat ini berada dalam status zona merah Covid-19.
"Saat ini terdapat sebanyak 53 kelurahan dari 86 kalurahan di daerah kita masuk zona merah atau berisiko tinggi dalam penularan COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Cahya Purnama di Sleman, Rabu.
Menurut dia, pada pekan lalu sebanyak 21 kalurahan yang masuk zona merah di Sleman, sehingga pada pekan ini kenaikannya mencapai sekitar tiga kali lipat.
"Sedangkan kelurahan zona oranye saat ini hanya dua kalurahan, yakni Nogotirto (Gamping) dan Wukirsari (Cangkringan)," katanya.
Sementara untuk kelurahan yang zona hijau hanya menyisakan 16 kelurahan atau 18,6 persen, zona kuning 15 kelurahan atau 17,4 persen.
"Kelurahan zona merah akan terus bertambah jika penerapan protokol kesehatan semakin longgar," katanya.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan disiplin protokol kesehatan (prokes) guna mencegah terjadinya lonjakan kasus positif COVID-19.
"Mari perketat protokol kesehatan seiring terjadinya lonjakan jumlah zona merah di Kabupaten Sleman dengan cuci tangan, pakai masker, jaga jarak aman (Cita Mas Jajar), kurangi mobilitas jika tidak ada keperluan mendesak, dan hindari kerumunan," katanya.
Selain itu, gunakan dua lapis masker, yaitu masker medis di lapisan dalam, dan masker kain di lapisan terluar, kemudian mengonsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, dan olahraga teratur untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Baca Juga: Kasus Meningkat, Pemkot Jogja Ajukan Izin Jadikan Menara Dua Rusunawa Bener Selter Covid-19
"Segera vaksinasi dengan dosis lengkap, jika batuk atau bersin pada siku terlipat, hindari pertemuan di tempat tertutup, dan buka jendela ruangan agar sirkulasi udara lancar," katanya.
Sementara itu Satgas COVID-19 Kabupaten Sleman mencatat untuk COVID-19 harian pada Rabu ini, tercatat ada penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 252 kasus.
"Sementara untuk kasus pasien dinyatakan sembuh sebanyak 18 kasus, dan pasien meninggal dunia satu kasus," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Sleman Shavitri Nurmaladewi. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Kasus Meningkat, Pemkot Jogja Ajukan Izin Jadikan Menara Dua Rusunawa Bener Selter Covid-19
-
PPKM Level 3 Mulai Diterapkan di Jogja, Posko Satgas Covid-19 Mikro Dibuka Lagi
-
Covid-19 di Gunungkidul Tambah 5 Orang, Bukan Hasil Tracing tetapi Kasus Baru
-
Melonjak, Kasus Aktif Covid-19 di Bantul Capai 382 Orang
-
Tak Terapkan Micro Lockdown di 2 Wilayah Zona Merah, Kapolsek Palmerah: Sudah Banyak yang Sembuh
Terpopuler
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Cuma 3 Jam 35 Menit dari Jakarta, Thom Haye Mungkin Gabung ke Klub Ini, Bukan Persib Bandung
- 35 Kode Redeem FF MAX Hari Ini 23 Agustus: Klaim Bundle Itachi, Emote Susanoo & Senjata Akatsuki
Pilihan
-
Figur Kontroversial Era 98 Dianugerahi Bintang Jasa, Siapa Sebenarnya Zacky Anwar Makarim?
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 1 Jutaan Terbaru Agustus 2025, Terbaru Galaxy A07
-
Shin Tae-yong Batal Dampingi Korea Selatan U-23, Rencana 'Reuni Panas' di Sidoarjo Buyar
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
-
Prabowo Kirim 'Surat Sakti' ke DPR Demi Dua Striker Baru Timnas Indonesia
Terkini
-
'Siapa Dia': Film Musikal Garin Nugroho yang Paksa Nicholas Saputra Menyanyi
-
Sungai Code, Gajah Wong, dan Winongo Dinormalisasi, Jejak Romo Mangun Dihidupkan Kembali
-
Ricuh Suporter di Jogja: Dari Kecelakaan Berujung Gesekan, Sudah Damai tapi Massa Tak Terima
-
Berbagai Keunggulan Jika Anda Gabung Promo Novablast 5
-
Bantah Adanya Korban Meninggal, Polisi Ungkap Kronologi Kericuhan Suporter PSIM vs Persib di Jogja