Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Selasa, 15 Februari 2022 | 19:33 WIB
Ilustrasi isolasi atau karantina COVID-19 - (Pixabay/fernandozhiminaicela)

SuaraJogja.id - Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali membuka asrama mahasiswa mereka, sebagai isolasi terpadu (isoter) bagi sivitas kampus setempat.

Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi lonjakan pasien Covid-19 akibat varian Omicron, dalam beberapa waktu terakhir.

Ketua Satgas Covid-19 UGM Rustamadji menyebut, lokasi isoter UGM yang diperuntukkan bagi sivitas UGM terpapar Covid-19 yakni asrama mahasiswa Darma Putra Baciro.

"Kami juga rencananya membuka tambahan tempat isoman. Selain itu bekerjasama dengan pemda untuk isolasi terpusat," kata dia, Selasa (15/2/2022).

Baca Juga: Kasus Omicron Makin Menggila, DIY Alami Kelangkaan Reagen SGTF

Nantinya, fasilitas isoter bagi masyarakat umum disiapkan oleh Pemda DIY, Pemkab Sleman, Pemkot Jogja. Isoter disiapkan untuk pasien tanpa gejala maupun bergejala ringan.

"Pasien dengan gejala sedang dan berat akan diarahkan ke fasilitas rumah sakit rujukan Covid-19," tuturnya.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan Gadjah Mada Medical Center (GMC), Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, serta Klinik Korpagama dalam penanganan Covid-19.

Beberapa diantaranya dalam melakukan skrining, tracing, isolasi, serta treatment.

Cegah Penularan di Tengah KBM Bauran

Baca Juga: Ganjar Pranowo Dorong Korban Kekerasan Seksual Tidak Takut Melapor

Sementara itu, Rustamadji menyatakan, guna mencegah penyebaran Covid-19 saat memasuki KBM Bauran di UGM, ia menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan oleh seluruh sivitas UGM.

Meskipun telah mendapatkan vaksin maupun booster, protokol kesehatan harus tetap dijalankan secara ketat guna menekan penularan Covid-19, agar tidak semakin meluas.

Kepala Pusat Inovasi Kebijakan Akademik (PIKA) UGM Hatma Suryatmojo mengatakan, UGM telah memulai pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Bauran pada 7 Februari 2022.

Aspek keselamatan, penerapan protokol kesehatan secara ketat menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan KBM bauran.

Ia menuturkan, seluruh fakultas dan sekolah di UGM telah merancang dan menyiapkan berbagai prosedur pelaksanaan KBM Bauran.

Hatma mengimbau mahasiswa untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan tidak hanya di kampus saja. Melainkan, mematuhi protokol kesehatan dimanapun berada.

"Dengan begitu, diharapkan dapat mendukung kegiatan pembelajaran tatap muka luring di kampus, sekaligus memutus mata rantai penularan Covid-19 di masyarakat," ungkapnya.

UGM akan selalu memantau perkembangan, mengevaluasi dan membuat kebijakan-kebijakan strategis untuk mengutamakan keselamatan dan kesehatan warga UGM serta lingkungan sekitar.

Sebelum mengikuti pembelajaran tatap muka di kampus, UGM telah meminta mahasiswa untuk memenuhi persyaratan dasar.

Beberapa diantaranya izin dari orang tua bagi mahasiswa dengan umur kurang dari 18 tahun; pernyataan dalam kondisi sehat yang dapat dikuatkan dengan surat keterangan sehat dari unit Kesehatan Puskesmas atau Gadjah Mada Medical Center (GMC); telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 minimal vaksin pertama.

Jika terdapat mahasiswa yang belum divaksin, diwajibkan membuat surat pernyataan yang berisi keterangan bahwa yang bersangkutan belum mendapatkan kuota vaksinasi atau tidak bisa divaksinasi karena alasan tertentu, misalnya memiliki komorbid.

Kontributor : Uli Febriarni

Load More