SuaraJogja.id - Jogja Police Watch (JPW) buka suara terkait dengan penahanan terhadap pengasuh salah satu pondok pesantren berinisal S di wilayah Sentolo, Kulon Progo yang diduga telah melakukan pencabulan terhadap santriwatinya. Ada sejumlah catatan yang diberikan terkait dengan kasus ini.
Kadiv Humas JPW Baharuddin Kamba menuturkan tetap memberikan apresiasi kepada pihak kepolisian yang telah melakukan penahanan terhadap sosok kyai itu. Namun di satu sisi kasus ini terkesan ditutup-tutupi oleh pihak kepolisian.
"Dalam catatan JPW kasus ini terkesan ditutup-tutupi termasuk pada pelimpahan berkas lengkap atau P 21," kata Kamba dalam keterangannya, Selasa (15/2/2022).
Kamba menilai, diperlukan evaluasi menyeluruh di tubuh aparat kepolisian yang menangani kasus dugaan pencabulan ini. Sebab dalam perjalanan kasus ini justru menimbulkan kesan tidak hanya lamban dari segi penanganan tapi juga tidak transparan atau ditutup-tutupi.
"Perlu ada evaluasi secara menyeluruh dan tuntas termasuk jika diperlukan pemeriksaan oleh Bid Propam Polda DIY bahkan Propam Mabes Polri terhadap aparat kepolisian yang menangani kasus ini karena ada kesan kasus ini tidak hanya lamban namun ada kesan ditutup-tutupi," tegasnya.
Hal yang lain, kata Kamba adalah perlunya juga dilakukan oleh pihak keluarga maupun saksi korban. Dalam hal ini meminta perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban atau LPSK atas kasus ini.
Menurutnya ini penting agar tidak ada intimidasi dari pihak manapun khususnya terhadap saksi maupun korban.
Dalam kesempatan ini JPW berharap adanya pemaksimalan vonis pidana maupun denda terhadap pelaku dugaan pencabulan di Bumi Binangun ini. Sehingga memberi efek jera terkhusus bagi pelaku.
"Selain itu perlu ada tindakan pendampingan berupa trauma healing dari dinas atau lembaga terkait terhadap korban. Siapapun pelaku pencabulan harus diproses hukum secara adil, transparan dan profesional tanpa melihat latar belakang terduga pelaku," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Rutan Kelas IIB Wates menerima pelimpahan tahanan pengasuh salah satu pondok pesantren berinisal S di wilayah Sentolo, Kulon Progo. Pria yang diketahui sebagai kyai itu ditahan setelah diduga melakuan tindak pidana pencabulan kepada seorang santriwatinya.
Informasi tersebut dibenarkan oleh Kepala Rutan Kelas IIB Wates Deny Fajariyanto. Ia menyebut bahwa yang bersangkutan dilimpahan dari Kejaksaan Negeri Kulon Progo.
"Ya benar, Rutan Wates telah menimpa pelimpahan tersangka dengan inisial MS atau (S),” kata Deny, Senin (14/2/2022).
Deny menuturkan penahanan sendiri bakal dilakukan selama 20 hari ke depan. Masa tahanan itu terhitung sejak Senin (14/2/2022) hari ini sampai dengan tanggal 5 Maret 2022.
Ia mengungkapkan bahwa penahanan S didasari pada dakwaan Pasal 82 ayat 1 Undang-undang RI nomo 17 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.
Saat ini terdakwa masih akan menjalani masa isolasi terlebih dulu. Sembari memastikan kondisi yang bersangkutan benar-benar sehat selain dari pemeriksaan antigen juga.
Berita Terkait
-
Lokasi Tempat RM Melakukan Aksi Bejatnya Tak Kantongi Izin dari Kemenag, Suharto Baijuri: Itu Bukan RTQ
-
Kasus Positif Covid-19 di Kulon Progo Capai 482 Pasien, Ini 10 Kapanewon yang Sumbang Kasus Tambahan
-
Kotak Amal Berisi Uang Rp2 Juta Masjid di Sentolo Hilang Digondol Maling
-
Polda Jatim Ultimatum MSAT Tersangka Pencabulan Santriwati Agar Menyerahkan Diri
-
Praperadilan Putra Kiai Jombang, Saksi Ahli Beri Penjelasan Terkait Penetapan Tersangka Kasus Pencabulan Santriwati
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
BJLB1 Jadi Tonggak Penting Pengembangan Investasi Syariah di Pasar Modal Nasional
-
Dari Luka Jadi Cahaya: Resep Hati 'Glowing' ala DRW Skincare dan Ustaz Hilman Fauzi
-
Perusahaan Skincare Resmikan Klinik Baru di Yogyakarta, Siap Bangun Pabrik pada Tahun Depan
-
DANA Kaget Spesial Warga Jogja: Akhir Pekan Cuan Rp199 Ribu, Sikat Linknya!
-
10 Kuliner Hidden Gem Jogja yang Wajib Dicoba, Cocok Buat Jalan Santai Akhir Pekan