Tidak ada sekat maupun diskriminasi antarwarga terhadap mayoritas maupun minoritas di Ngloro. Toleransi adalah hal utama yang dipegang teguh Heri ketika menjabat sebagai pemangku wilayah di Ngloro.
Berkisah soal adanya Humanity First, yang membangun klinik tepat di depan kantor kelurahannya, Heri tak menampik, dirinya terkejut ketika klinik sudah berjalan beberapa bulan.
"Awalnya warga juga tidak mengetahui bahwa klinik ini merupakan sayap dari Ahmadiyah, begitu pun saya. Namun seiring berjalan waktu, kami mengetahui itu," ujar Heri.
Dirinya melihat bahwa keberadaan Klinik Asih Sasama sangat membantu warga ketika dibangun di Ngloro. Terlepas dari label terhadap pandangan Ahmadiyah, warga Ngloro menerima dan tak pernah menyinggung keyakinan tenaga kesehatan di klinik tersebut.
Baca Juga: Masjid Jemaah Ahmadiyah Dibongkar dan Kalimat Syahadatnya Dicopot, Guntur Romli Murka
Sembilan tahun klinik tersebut berjalan bersama masyarakat Ngloro, tidak ada warga yang terusik. Sejak awal klinik berdiri, warga cukup dimudahkan dengan pelayanan kesehatan. Bahkan saat puncak kasus Covid-19 varian Delta 2020-2021, klinik sangat membantu pihak kalurahan untuk melakukan penanganan.
Heri mengakui bahwa memang ada puskesmas serta fasilitas kesehatan lain yang ada di sekitar Kalurahan Ngloro dan Kapanewon Saptosari. Meski begitu, keberadaan Klinik Asih Sasama sudah menjadi tujuan pertama yang dipilih warga selama ini.
Ia tak menampik bahwa semua itu tergantung pada bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien. Nyatanya, masyarakat cukup nyaman dengan pelayanan yang dikembangkan di klinik tersebut.
Bertahun-tahun toleransi cukup terjaga di wilayah Ngloro, kata Heri, tak lepas dari bagaimana masyarakat memahami adanya perbedaan.
Sejurus dengan apa yang dipahami warga, Heri tak berhenti untuk selalu menyambangi para tokoh agama yang ada di Ngloro. Tak jarang beberapa program kegiatan digelar di kelurahan setempat untuk mempertahankan perbedaan dengan kondusif.
Baca Juga: Kemenag Minta Masjid Ahmadiyah Difungsikan sebagai Tempat Ibadah Seluruh Umat Islam
"Kami selalu komunikasi dengan yang ditokohkan, para tokoh agama, baik yang dari NU, Muhammadiyah, LDII, termasuk Ahmadiyah, sehingga alhamdulillah sampai saat ini tidak pernah terjadi gesekan di sosial kemasyarakatan yang dasarnya adalah keyakinan. Ini yang selalu kami jaga," terang dia.
Berita Terkait
-
Masjid Jemaah Ahmadiyah Dibongkar dan Kalimat Syahadatnya Dicopot, Guntur Romli Murka
-
Kemenag Minta Masjid Ahmadiyah Difungsikan sebagai Tempat Ibadah Seluruh Umat Islam
-
Kecam Pembongkaran Paksa Masjid Milik Komunitas Ahmadiyah di Sintang, Ini Permintaan YLBHI ke Jokowi
-
Perjuangan Berat Ahmadiyah Sintang dan Opsi Bupati Jarot Winarno yang Mengecewakan Mereka
-
Perintah Pembongkaran Masjid Ahmadiyah di Sintang dan Bentuk Contoh Buruk Kepala Daerah Tidak Taat Konstitusi
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Murah Tipe SUV Mei 2025: Harga Setara Motor, Pajak Murah, Perawatan Mudah
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
Pilihan
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
-
Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
Terkini
-
Punya 517 Posyandu di Jogja yang Sudah Layani Bayi serta Lansia, Target ILP Capai 83 Persen
-
Dilema Pegawai Pasca-PHK, Dosen UGM Soroti Minimnya Jaminan Sosial Pekerja Informal
-
Sleman Siapkan Tempat Sampah Raksasa, Bupati: Mampu Tampung Seluruh Sampah DIY
-
Terinspirasi Kisah Nyata! Film Horor 'Dasim' Bongkar Cara Jin Dasim Hancurkan Rumah Tangga
-
Rahasia Dapat Saldo Gratis Rp200 Ribu dari DANA Kaget: Ini Link Aktif untuk Diklaim