SuaraJogja.id - Sejumlah pemandu wisata di Kota Jogja diikutsertakan dalam pelatihan serta sertifikasi untuk meningkatkan kapasitas SDM di sektor pariwisata. Meski kondisi Covid-19, hal itu dilakukan untuk mempersiapkan lebih awal jika penyebaran virus kembali landai.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko mengatakan, tren daya tarik destinasi wisata harus diikuti dengan peningkatan kapasitas pemandu wisata di wilayah setempat. Program pengembangan kampung wisata yang saat ini dilakukan, perlu diikuti dengan kemampuan SDM yang lebih baik.
"Karena tren wisata di masa sekarang, pengunjung tidak lengkap ketika hanya menikmati suasana atau beragam atraksi yang ditawarkan oleh destinasi. Kami rasa ada kisah atau penceritaan yang perlu dibagikan kepada pengunjung dan kami harapkan pemandu wisata nanti bisa berperan," kata Wahyu dihubungi wartawan, Kamis (17/2/2022).
Wahyu mengatakan, dalam pelaksanaan sertifikasi pemandu wisata itu terdapat 25 perwakilan yang diikutsertakan sebagai peserta. Mereka merupakan perwakilan dari Kampung wisata Brontokusuman, Purbayan, Becak Maju, Prenggan, Warungboto, Tahunan, Kauman dan juga Pakualaman
Wahyu melanjutkan dalam pensertifikatan pemandu wisata, pihaknya melibatkan kelompok profesi yakni Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI). Organisasi tersebut, nantinya yang akan secara langsung melakukan pembinaan, pendampingan dan pengujian kepada para calon pemandu wisata.
Adapun sejumlah materi yang diberikan sebelum calon pemandu wisata mendapatkan sertifikat yakni berupa kode etik pramuwisata, pengetahuan dan keterampilan kepramuwisataan, prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja. Selain itu ada standar presentasi personal pramuwisata, serta teknik membangun audience.
"Nantinya akan ada ujian juga setelah mendapatkan pelatihan. Setelah lulus akan mendapatkan sertifikat yang nantinya berguna untuk menunjang program di kampung wisata," ujar Wahyu.
Terpisah, Kepala Bidang Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Yurnelis Piliang mengatakan, keberadaan sejumlah kampung wisata dan juga pembekalan bagi para pemandu wisata nantinya diharapkan berguna untuk menunjang kelengkapan atraksi di masing-masing tempat.
Salah satu contohnya di Kampung Wisata Warungboto yang memiliki sejarah panjang berkaitan dengan sumber air minum. Pemandu wisata yang telah mendapat sertifikat diharapkan bisa mengemas sisi sejarah pada kampung wisata itu sebagai daya tarik pembeda dengan destinasi lain.
Baca Juga: Ekspor Sarang Semut ke Taiwan, Penghasilan Warga Cilegon Perkilonya Menggiurkan
"Jadi bisa lebih maksimal baik dari potensi seni budaya, adat tradisi, kuliner maupun kerajinan. Sehingga lebih beragam. Wisatawan tak hanya berlibur tapi ada edukasi yang mereka dapat," kata dia.
Berita Terkait
-
Ekspor Sarang Semut ke Taiwan, Penghasilan Warga Cilegon Perkilonya Menggiurkan
-
Wisata Sleman Tetap Buka di PPKM Level 3, Hanya Batasi Kapasitas Maksimal 25 Persen
-
Jogja Terapkan PPKM Level 3, Pembatasan Pariwisata Ikuti Kabupaten Lain
-
Wadahi Tingginya Permintaan Konsumen, BMW Astra Used Car Kini Hadir di Tangerang
-
Cara Mengurus Sertifikasi Halal bagi Pelaku UMKM, Sederhana dan Mudah
Terpopuler
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Terbukti Tak Ada Hubungan, Kenapa Ridwan Kamil Dulu Kirim Uang Bulanan ke Lisa Mariana?
Pilihan
-
Drama Korupsi Haji: Kronologi Gus Yaqut dari Diperiksa KPK Sampai Muncul HP Misterius
-
Mantan Wali Kota Solo Teguh Prakosa Ditunjuk Jadi Plt Ketua DPC PDIP Solo
-
Gaji Anggota DPR Pajaknya Ditanggung Negara
-
BREAKING NEWS! Timnas Indonesia Batal Hadapi Kuwait di FIFA Matchday September 2025
-
Ditemukan di Tempat Sampah, Ditolak Panti Asuhan: Kisah Lily yang Jadi Jawaban Doa Nagita Slavina
Terkini
-
Ricuh di Jogja, Polisi Pastikan Ratusan Suporter Asal Bandung sudah Dipulangkan
-
Ricuh Suporter PSIM dan Persib di Jogja, Polisi Sebut Timbulkan Beberapa Korban Luka
-
Saksi Mata: 'Kami Kira Orang Piknik!' Kengerian Kericuhan Suporter PSIM di Parkiran Ngabean Jogja
-
Kiper PSIM Jadi Pahlawan, Gagalkan Penalti Klok di Detik Akhir, Persib Gagal Raih Poin Penuh
-
Polemik Royalti Lagu: Transparan atau Tidak? Temuan Pakar UGM Bongkar Borok Sistem Distribusi