SuaraJogja.id - Sejumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terus ditemukan di lingkungan pendidikan Kabupaten Sleman. Sejumlah sekolah bahkan harus menghentikan sementara kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) yang tengah berlangsung.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Sekolah SD Negeri Keceme 1 Dwi Susanti menuturkan, saat ini pihaknya terus berupaya menjaga lingkungan sekolah dari paparan Covid-19 terlebih dengan PTM yang masih berlangsung. Di sekolahnya sendiri, saat ini berlakukan sistem sif untuk mengurangi penumpukan siswa dalam satu waktu.
"PTM sudah kita coba itu diberlakukan sif. Jadi dari dinas itu memang diperbolehkan untuk 50 persen masuknya. Kita buat sif 1 dan 2 untuk masuknya. Kebetulan kita bagi dua itu anaknya juga sudah memenuhi protokol kesehatan tetap jaga jarak dan sebagainya," kata Dwi kepada awak media, Sabtu (19/2/2022).
Lebih jauh dijelaskan bahwa sif pertama untuk kelas 1, 2, dan 3 akan dimulai pukul 07.00 WIB sampai dengan 09.00 WIB. Sedangkan kelas 4, 5 dan 6 dimulai pukul 07.00 hingga 09.30 WIB.
Lalu untuk sif kedua itu untuk anak-anak kelas 1-3 tadi hanya akan dibatasi sampai dengan pukul 11.30 WIB saja. Untuk kelas 4-6 akan lebih siang yakni hingga 12.30 WIB.
"Pembelajaran kelas 1,2,3 itu satu hari hanya 4 jam. Kelas 4,5,6 itu 5 jam. Tanpa istirahat kemudian gurunya sendiri yang istirahat nanti diberi jeda 60 menit lalu sif kedua," terangnya.
Dalam kondisi saat ini, menurutnya akan lebih baik untuk tidak memforsir kegiatan PTM. Baik untuk para siswa sendiri maupun guru-guru yang mengajar.
"Jadi ya sedapatnya selebihnya kita bisa daring, tugas-tugas juga bisa di rumah. Intinya menyesuaikan kebutuhan di masa pandemi Covid-19 ini. Sehingga tidak memforsir anak dan gurunya," ujarnya.
Disampaikan Dwi hingga saat ini PTM di SDN Keceme 1 masih berlangsung. Hal ini menyesuaikan dengan aturan yang diberlakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman.
Baca Juga: Aturan Baru Pembelajaran Tatap Muka Masa Pandemi Covid-19 di Pekanbaru
"Masih berlangsung sampai saat ini. Belum ada pencabutan aturan lagi. Kita cuma pokoknya menunggu edaran dari dinas pendidikan, kalau memang akan dicabut ya kita nurut saja," ucapnya.
Ditanya mengenai laporan kasus di sekolah, kata Dwi, selama bulan Januari hingga sekarang belum ada laporan mengenai adanya siswa atau wali murid yang terpapar Covid-19. Sehingga pihaknya masih tetap melanjutkan PTM dengan aturan yang sudah disusun tadi.
"Selama ini dari bulan Januari tidak ada laporan dari wali murid atau anak-anak belum ada yang terpapar. Mudah-mudahan tidak terpapar," ungkapnya.
Diharapkan dengan vaksinasi dosis kedua yang diselenggarakan kepada 278 siswa SD Keceme 1 tersebut bisa semakin melindungi para siswanya. Terlebih semua guru yang berjumlah 22 orang pun sudah mendapatkan vaksinasi booster.
"Maka dengan vaksin kedua ini diharapkan aman. Guru-guru juga sudah booster semua," tandasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana tidak memungkiri memang sudah ada temuan sejumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di sekolah. Namun berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan petugas, diketahui para siswa itu justru terpapar dari luar sekolah.
"Ya memang ada beberapa sekolah yang laporan (temuan kasus positif). Laporannya rata-rata ada satu siswa terpapar dari rumah, satu siswa terpapar dari rumah," kata Ery.
Menindaklanjuti temuan tersebut, sekolah diminta untuk langsung berkoordinasi dengan puskesmas setempat. Sehingga penularan dapat terus ditekan dengan melakukan tracing kontak erat.
"Kalau mungkin perlu tracing berapa orang, itu kan ditentukan puskesmas. Lalu keputusan harus PJJ (pembelajaran jarak jauh) atau tidak itu juga setelah koordinasi dengan puskesmas," terangnya.
Berita Terkait
-
Aturan Baru Pembelajaran Tatap Muka Masa Pandemi Covid-19 di Pekanbaru
-
Anak Usia 6-11 Tahun Belum Vaksin di Pekanbaru Dilarang Belajar Tatap Muka
-
79 Siswa dan Guru Positif Covid-19, 26 Sekolah di Kulon Progo Berhenti PTM Sementara
-
Dinas Pendidikan Setop Pembelajaran Tatap Muka SMA Sederajat di Pekanbaru
-
Ada Potensi Penularan Covid-19 Saat Pasien Isoman, Camat di Jogja Diminta Tegas Buat Pembatasan
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
Phwa Sian Liong yang Bikin Soviet Mati Gaya: Hilang di Google, Tak Sempat FYP Tiktok
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
Terkini
-
Bantul 'Perang' Lawan Sampah: Strategi Jitu DLH Dongkrak Kapasitas Pengolahan
-
Sleman Diterjang Angin Kencang: Pohon Tumbang, Rumah Rusak Parah di Empat Kapanewon
-
Polresta Sleman Sita 4.231 Botol Miras! Penjual Online Diburu, Ini Ancaman Hukumannya
-
Hujan Angin Kencang Guyur 3 Daerah di DIY, BPBD Laporkan Pohon Tumbang hingg Baliho Roboh
-
Klaim Gizi Siswa Sekolah Rakyat Sleman Terjamin, Guru juga Jaga Ketat Pergaulan Remaja di Asrama