Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 17 Februari 2022 | 21:13 WIB
Ilustrasi isolasi mandiri di rumah. (Pixabay)

SuaraJogja.id - Camat atau Mantri Pamong Praja di tiap Kemantren di Kota Jogja diwajibkan memonitor para warganya yang melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing. Mantri harus membuat pembatasan dan juga memperhatikan warganya saat menjalani pemulihan dari Covid-19.

Hal itu disampaikan Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti saat ditemui wartawan, Kamis (17/2/2022). Pihaknya tidak ingin ada potensi penularan dari warga yang sedang menjalani isoman.

"Kami tidak membiarkan warga saat mereka isoman di rumah. Tetap kami perhatikan, kita ada satgas kelurahan ada puskesmas mereka yang bertanggungjawa di bawah arahan mantri," ujar dia.

Haryadi menjelaskan bahwa jangan sampai warga yang menjalani isoman malah keluar rumah dan bersosialisasi dengan warga lain.

Baca Juga: Distribusi Kasus Menyeluruh, Bayi dan Balita di Kulon Progo Terpapar Covid-19

"Harus dimonitor dengan ketat. Jangan sampai ada kasus warga yang harusnya isoman, malah keluar, sampai berinteraksi ke tempat lain," katanya.

Haryadi mengatakan bahwa kondisi tersebut bisa saja terjadi dengan tingkat kesadaran masyarakat yang mulai berkurang. Sehingga pemangku wilayah harus memastikan satgas kelurahan atau kemantren bekerja maksimal.

"Tidak akan kami biarkan, kebutuhan warga. Baik logistik dan apapun itu disiapkan kemantren. Kami minta agar para mantri ini melakukan monitor, jangan diaruhke (dibiarkan)," katanya.

Terpisah, Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menjelaskan terhitung pada 14 Februari lalu, jumlah warga menjadi kontak erat sekitar 325 orang dari warga yang isoman.

"Tentu kami siapkan skema pembatasan aktivitas warga yang isoman di sana. Termasuk dari satgas kalurahan yang berperan aktif," kata dia.

Baca Juga: Angka Kematian Akibat Covid-19 Naik, 19 Pasien Lansia di DIY Meninggal Dunia

Meski demikian, warga yang menjalani isoman diketahui tanpa gejala alias OTG.

Pemkot juga telah membuka selter Covid-19 yang ada di Kemantren Tegalrejo baik di bangunan tower 2 dan 1. Lebih kurang ada 55 kamar isolasi. Ditambah lagi, jumlah kamar dari RS untuk kamar intensif tersedia 50 kamar.

"Untuk kondisi yang tidak diinginkan atau ada ledakan kasus Covid-19, setidaknya kami sudah lebih siap dan antisipasi lebih baik dibanding tahun sebelumnya," kata dia.

Load More