SuaraJogja.id - Maryanto alias Teming warga Padukuhan Mrisi, Kalurahan Tirtonirmolo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul terlihat sibuk melayani pijat dan terapi bekam warga Padukuhan Jatirejo 01/08, Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, Sabtu (19/2/2022) kemarin.
Maryanto adalah salah satu eks napi teroris yang belum lama bebas. Lelaki ini kini bergabung dengan Bripka Nur Ali Suwandi, anggota Propam Polda DIY atau lelaki yang selama ini dikenal sebagai Bon Ali. Ia sering melakukan aktivitas sosial di berbagai tempat di DIY.
Maryanto mengaku terlibat dalam jaringan teroris hingga akhirnya tertangkap petugas dan masuk bui. Selama menjalani masa tahanan di penjara, Maryanto banyak merenung dan introspeksi diri atas tindakan dan kesalahan-kesalahan masa lalu saat bergabung dengan jaringan teroris.
"Di dalam penjara saya sadar apa yang saya lakukan ternyata merugikan banyak masyarakat dan menjadi musuh negara,"papar dia.
Baca Juga: Teror Ekshibisionis Incar Perempuan di Gading 8 Gunungkidul, Terjadi sejak 2005
Bertemu dan kenal dengan Bon Ali membuat Maryanto serasa menemukan cahaya semangat baru untuk menjalani kehidupan. Dengan arahan, bimbingan dan kepedulian Bon Ali, saat ini Maryanto dapat hidup tenang bahagia bersama keluarga seperti masyarakat pada umumnya.
Maryanto masih ingat ketika berada di dalam penjara, badannya sangat kurus. Tiga hari sebelum ke luar lapas, ia sangat menginginkan untuk makan bebek goreng. Ia bertekad ketika keluar akan mengumpulkan uang untuk makan bebek goreng.
"Luar biasanya, tanpa saya minta, ketika dijemput Pak Ali pertama kali sebelum menuju ke rumah, saya diajak ke warung bebek goreng," kenang Maryanto.
Menurut Maryanto, hijrah dari lingkaran salah menuju kebenaran, ia banyak menemukan jalan kebaikan salah satunya kemampuan yang ia miliki mampu mengobati orang sakit dengan metode terapi pijat dan bekam.
Atas ilmu yang ia miliki, Maryanto meniatkan diri untuk berderma kepada sesama yang membutuhkan. Ia sendiri tidak mematok harga dalam setiap mengobati masyarakat untuk terapi, seikhlasnya dan sesuai kemampuan mereka saja.
Baca Juga: Modus Pinjam Sabun, Pekerja Bengkel di Gunungkidul Perkosa Penjaga Warung
"Insyaallah niat saya dari hati yang tulus, semoga atas izin Allah siapapun yang saya terapi juga ikhlas sehingga mendapat kesembuhan," jelas Maryanto.
Berita Terkait
-
Titik Nadir Gaza? UNRWA: Tak Ada Lagi Harapan, Pasokan Kemanusiaan Kritis
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Review 12 Strong: Kisah Heroik Pasukan Khusus AS Pasca Peristiwa 11/09/2001
-
3 Tempat Makan Bebek Goreng di Surabaya yang Melegenda, Sudah Pernah Coba?
-
Liburan ke Gunungkidul? Jangan Sampai Salah Pilih Pantai! Ini Dia Daftarnya
Tag
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
IHSG Naik 5,07 Persen Pasca Penundaan Tarif Trump, Rupiah Turut Menguat!
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital