SuaraJogja.id - Layanan Rawat Inap dan Persalinan di Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Rongkop ditutup sementara. Kebijakan ini diambil menyusul adanya beberapa tenaga kesehatan di Puskesmas Rongkop yang terpapar Covid-19.
Kepala UPT Puskesmas Rongkop Usmanto menuturkan, beberapa hari yang lalu pihaknya melaksanakan swab antigen di Puskesmas Rongkop, menyusul ada tenaga kesehatan yang suspect Covid-19. Nakes tersebut terpapar anaknya yang melaksanakan isolasi mandiri di Bantul.
Hasilnya, tujuh orang dinyatakan positif Covid-19 dan harus menjalani isolasi mandiri. Tujuh orang yang terpapar tersebut terdiri terdiri dari dua perawat, tiga bidan, dan dua karyawan di bagian pelayanan. Mereka mengalami gejala ringan dan tak bergejala, sehingga harus menjalani isolasi mandiri di kediaman masing-masing.
"Sesuai standar operasional, mereka akan menjalani isolasi mandiri 14 hari. Kami swab akhir pekan kemarin,"terang dia, Senin (21/2/2022).
Baca Juga: Kasus Penularan Covid-19 di Keluarga Tinggi, Zona Oranye di Kulon Progo Terus Bertambah
Akibat berkurangnya tenaga kesehatan yang mereka miliki, maka pihaknya memutuskan untuk mengurangi layanan. Akhirnya berdasarkan dispensasi pelayanan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, UPT Puskesmas Rongkop sementara menutup layanan rawat inap dan persalinan.
Pendaftaran pasien pun untuk hari Senin sampai Kamis diubah dari pukul 07:30 WIB sampai dengan pukul 10:30 WIB. Sedangkan pada Jumat dan Sabtu, pendaftaran dibuka sejak pukul 07:30 WIB sampai pukul 10.00 WIB.
"Layanan Unit Gawat Darurat (UGD) dari pukul 07:30 WIB sampai pukul 19:00 WIB," imbuhnya.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengakui ada tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19, seperti di Puskesmas Rongkop. Di Puskesmas Rongkop layanan yang dilaporkan ditutup adalah rawat inap dan bersalin.
"Menyesuaikan SDM yang ada,"ujar Dewi.
Baca Juga: Dari 45 Kelurahan, Kota Jogja Nihil Zona Hijau
Sampai saat ini ia mengakui masih ada staf di Puskesmas Rongkop yang belum menjalani rapid test. Sehingga untuk antisipasi penyebaran memang satu-satunya cara adalah mengurangi layanan di Puskesmas tersebut.
Dewi mengungkapkan sampai saat ini pihaknya belum mengetahui secara pasti berapa tenaga kesehatan di Gunungkidul yang terpapar Covid-19. Hari ini pihaknya akan melakukan pendataan agar nantinya bisa mengambil kebijakan susulan.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Ngadu soal Jalan Rusak hingga Minim Puskesmas, Legislator Minta Pemprov Satset Urus Keluhan Warga Jaktim
-
10 Tahun Jokowi, Peralatan USG Tersedia di 10 Ribu Puskesmas
-
Calon Jemaah Haji Divaksin Meningitis
-
Kronologi Penganiayaan OPM oleh TNI di Papua: Berawal Puskesmas Omukia Mau Dibakar hingga Tewasnya Warinus Kogoya
-
Canggih! Kemenkes Buat Puskesmas Bisa Deteksi Dini Kanker: Apa Syaratnya?
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
Terkini
-
Ferry Irwandi vs Dukun Santet: Siapa Surasa Wijana Asal Yogyakarta?
-
Terdampak Pandemi, 250 UMKM Jogja Ajukan Hapus Hutang Rp71 Miliar
-
Dari Sumur Bor hingga Distribusi Pupuk, Harda-Danang Siapkan Jurus Atasi Krisis Pertanian di Sleman
-
Jagung dan Kacang Ludes, Petani Bantul Kewalahan Hadapi Serangan Monyet
-
AI Ancam Lapangan Kerja?, Layanan Customer Experience justru Buat Peluang Baru