SuaraJogja.id - Pulau Jawa adalah pulau dengan penduduk terpadat di Indonesia. Meski bukanlah pulau terbesar, Jawa selalu menjadi pulau dengan penduduk terbanyak di Nusantara. Pemerintah bahkan sampai mengadakan program transmigrasi bagi warga Pulau Jawa untuk pemerataan penduduk di pulau-pulau lain.
Hal ini membuat di luar Jawa ada yang keturunan Suku Jawa. Meski demikian, suku di Pulau Jawa sendiri tidak hanya ada satu karena Jawa terbagi dalam beberapa provinsi yaitu Banten, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Banyaknya penduduk di Pulau Jawa membuat pulau tersebut kaya akan keragaman suku bangsa. Berikut ini sejumlah suku yang ada di Pulau Jawa. Yuk disimak.
1. Suku Jawa
Baca Juga: Suku di Pulau Jawa Beserta Domisilinya
Hampir 40,22% penduduk Indonesia adalah Suku Jawa yang menjadikan mereka menjadi salah satu suku terbesar di Indonesia.
Suku ini menempati hampir di setiap wilayah pulau Jawa, mayoritas di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Suku Jawa berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa yang merupakan serapan dari bahasa Sansekerta.
Namun, masyarakat Suku Jawa juga tetap menggunakan bahasa Indonesia untuk komunikasi dalam acara formal maupun resmi. Banyak orang yang mengatakan bahwa Suku Jawa terkenal sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi nilai kesopanan dan kesederhanaan. Tak jarang masyarakat luar mengatakan bahwa Suku Jawa identik dengan penuturan kata yang lemah lembut dan halus.
2. Suku Sunda
Suku Sunda biasa dikenal sebagai Urang Sunda. Mereka adalah salah satu suku yang berada di Pulau Jawa tepatnya berasal dari Tatar Pasudan, Jawa Barat. Suku Sunda sendiri mencakup wilayah Jawa Barat, Banten, Jakarta, serta wilayah barat Jawa Tengah.
Baca Juga: Batas Daratan Pulau Jawa dan Sejarah Pulau Jawa
Suku ini menjadi kelompok etnik dengan jumlah masyarakat terbanyak kedua setelah Suku Jawa.
Budaya yang dimiliki Suku Sunda di antaranya yaitu bahasa daerah, seni tari, dan kesenian lainnya. Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Sunda dalam kehidupan sehari-hari yaitu bahasa Sunda. Adapun seni tari yang paling terkenal dari Suku Sunda yaitu tari topeng dan tari merak.
Tak hanya itu, Suku Sunda memiliki kesenian lain seperti wayang golek yang menjadi salah satu kesenian kebanggaan. Wayang golek tersebut dipentaskan oleh sinden dengan diiringi oleh alunan musik degung.
3. Suku Betawi
Suku Betawi merupakan keturunan penduduk yang bermukim di Batavia sejak abad ke-17 atau masa kolonial Hindia Belanda. Etnis ini dikenal sebagai etnis perpaduan antara Melayu, Jawa, Bali, Sunda, Bugis, Makassar, Ambon, India, Tionghoa, dan Arab yang dulunya sempat bertempat tinggal di Jakarta.
Sama halnya suku lain, Suku Betawi memiliki berbagai macam budaya mulai dari kesenian, senjata tradisional, bahasa daerah, hingga rumah tradisional.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Menembus Hutan Demi Harapan, Psikologi UNJA Bangkitkan Mimpi Anak Suku Anak Dalam Jambi
-
Adu Bunga Kredit Kendaraan Bermotor BCA BNI BRI Mandiri, Mana Paling RIngan?
-
Simulasi KPR Permata Bank, Gratis Biaya Appraisal dan Cicilan 0 Persen!
-
Suku Bunga Simpanan di Bank Umum dan BPR Turun, Apa Dampaknya bagi Nasabah?
-
BI Ungkap Efek Penurunan Suku Bunga Acuan ke Ekonomi Butuh Waktu Lebih dari 1 Tahun
Tag
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- Jay Idzes Akhirnya Pamerkan Jersey Biru Bergaris!
- Dear Erick Thohir! Striker Pencetak 29 Gol Keturunan Kota Petir Ini Layak Dinaturalisasi
- Kontroversi Bojan Hodak di Kroasia, Sebut Persib Bandung Hanya Tim Papan Bawah
- 7 Rekomendasi Mobil Murah dengan Sunroof, Harga mulai Rp 80 Jutaan
Pilihan
-
12 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Juta Bukan Innova, Kabin Lapang Muat Banyak Keluarga
-
3 Rekomendasi HP Murah Terbaik 2025: Harga Mulai Rp 300 Ribuan, RAM 6 GB dan Cocok untuk Pelajar!
-
7 Rekomendasi Hybrid Sunscreen SPF 50, Tangkis Sinar UV Cegah Penuaan Dini
-
Daftar 7 Mobil Bekas Murah Semewah Alphard, Harga Mulai Rp 60 Jutaan dan Nyaman Buat Keluarga!
-
Timnas Indonesia Perlahan Lupakan Warisan STY, Kluivert Akhiri Debat Asing vs Local Pride
Terkini
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY
-
Cacing Hati Mengintai, Fapet UGM Kerahkan Mahasiswa Jaga Kualitas Daging Kurban di Jogja
-
Polemik Salat Id di Alkid: Keraton Belum Melarang, Tapi Warga Sudah Kecewa Duluan
-
Waspada Cacing Hati usai Sembelih Sapi Kurban, Pemkab Sleman Terjunkan 358 Petugas Pemantau