SuaraJogja.id - Sejumlah warga di RT 84/ RW 19 Kelurahan Brontokusuman, Kemantren Mergangsan, Kota Jogja melakukan mediasi terkait penutupan fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) hingga ke Polsek Mergangsan. Pasalnya MCK dengan empat unit itu biasa digunakan warga sekitar.
Lurah Brontokusuman, Maryanto menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengkonfirmasi ke RT setempat. Terdapat dua MCK di wilayah RT 84. MCK yang ditutup berada di bawah atau berdekatan dengan Kali Code.
"Sudah saya konfirmasi terkait penutupan WC warga itu dan memang dilakukan karena ada kerja bakti membersihkan MCK. Jadi memang dikunci terlebih dahulu," ujar Maryanto dihubungi wartawan, Selasa (1/3/2022).
Ia melanjutkan, awalnya para warga melakukan kerja bakti membersihkan MCK pada Minggu (28/2/2022) mengingat beberapa septictank sudah penuh dengan kotoran, warga membersihkan MCK yang letaknya di bawah
Baca Juga: Soal Penggusuran di Kali Code, Kecamatan Mergangsan dan Pedagang Buat Kesepakatan Ini
"Perawatan WC-nya itu belum selesai jadi RT mengunci agar jangan dipakai dulu. Sebenarnya ada kamar mandi lain yang dibuka letaknya di atas. Itu fasilitas kamar mandinya dan bisa dipakai," terang dia.
Akibat adanya penutupan MCK dengan gembok yang letaknya di bawah permukiman warga, timbul gesekan. Warga terbagi beberapa kelompok yang setuju dan tidak setuju. Persoalan tersebut berlanjut hingga di mediasi di Polsek Mergangsan.
Panit Binmas Polsek Mergangsan, Ipda Fahruddin menjelaskan terdapat dua kelompok warga yang berseteru. Dimana ketua RT 84 juga dipanggil untuk menjelaskan persoalan tersebut.
"Jadi ada dua kelompok warga dari satu RT yang mempersoalkan penutupan kamar mandi tersebut. Ada yang menyayangkan penutupan itu karena banyak warga lain yang menggunakan. Namun alasan penutupan itu karena perbaikan WC belum selesai sehingga dihentikan dulu dan dilanjutkan pekan depan," terang Bahruddin yang ikut menengahi mediasi bersama unit Reskrim Polsek Mergangsan.
Ia menjelaskan bahwa kondisi kedua warga ini meminta ada solusi agar MCK tersebut kembali dibuka untuk kepentingan warga lain. Pasalnya meski sudah dikunci, ada oknum warga yang sengaja memberikan lem ke gembok sehingga tidak bisa dibuka dengan kunci.
Baca Juga: Regulator Bocor Saat Kompor Dinyalakan, Rumah di Mergangsan Terbakar
"Namun karena tidak ada kesepakatan dengan warga persoalan ini berlanjut hingga pelaporan ke Polsek Mergangsan," jelas dia.
Kendati begitu, Fahruddin belum bisa memastikan Pasal apa yang sesuai disangkakan dengan warga yang mengunci MCK setempat.
"Kami berusaha menengahi dulu, kita ingin bisa diselesaikan dengan kesepakatan antar kedua belah pihak dengan baik. Namun satu kelompok warga ini tetap bersikeras melaporkan," kata dia.
Ketua RT 84, Zuhrida Siregar tak mempersoalkan dengan pelaporan warganya terhadap penutupan MCK ini. Pihaknya akan fokus membersihkan MCK mengingat pekerjaan mereka belum selesai.
"Kami lebih baik menyelesaikan pembersihan MCK ini. Sebetulnya penutupan itu kan karena kamar mandi jangan digunakan untuk orang umum dulu. Nanti setelah selesai dibersihkan kami buka kembali," ujar dia.
Menutup MCK itu sudah diberikan solusi lain. Terdapat tiga unit MCK yang berada di atas pemukiman warga yang masih bisa digunakan.
Terpisah, Kris Triwanto menduga bahwa penutupan MCK itu adalah upaya pihak RT menguasai fasilitas umum untuk beberapa warga saja. Sehingga dirinya menyayangkan dengan penutupan fasilitas yang dibangun Pemkot Yogyakarta untuk kepentingan warga RT 84 ini.
"Jadi hanya beberapa warga saja yang bisa menggunakan MCK itu karena diberi kunci khusus. Warga lain ada yang tidak dapat, sehingga tidak bisa memakai," kata dia.
Kris melanjutkan pihaknya membuat laporan ke polisi untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Sehingga warga bisa mendapat fasilitas MCK secara adil.
Berita Terkait
-
Pipa Air PAM Bocor di Jalan Satrio, Perkantoran di Kuningan Beli Air Galon Buat MCK
-
SDG Palu Beri Bantuan Perbaikan Fasilitas MCK ke Pondok Pesantren Sabiilillaah
-
Ribuan Warga Johar Baru BAB di Kali, Heru Budi Janji Buatkan MCK Komunal
-
PKS Beberkan Ribuan Keluarga di Jakarta Masih Belum Punya MCK; Warga Buang Air di Kali
-
Gelar Bakti Sosial, GMP Renovasi MCK Pondok Pesantren di Kabupaten Garut
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD