"Saya diminta menutup rekening. Tetapi sebelum itu, kami ambil uang di Kantor BCA di kawasan Blok M. Itu ada yang transfer dan cash kayaknya. Saya tidak tahu jumlahnya karena saya hanya tanda tangan cek kosong," ungkapnya.
Ketua Majelis Hakim Aminnudin lantas menjelaskan peran Tandiyono kepada tiga terdakwa yang disidang kali ini. Kepada ketiga terdakwa, Aminnudin menyebut Tandiyono membuka rekening untuk menampung uang hasil kejahatan mereka. Sebelumnya, rekening yang digunakan adalah milik Joko, salah satu terdakwa.
"Nah akhir 2020 Joko mengundurkan diri agar rekeningnya tidak digunakan. Dia mundur karena curiga. Digantikan Tandiyono ini," papar Aminnudin kepada tiga terdakwa.
Meskipun Tandiyono sebenarnya bisa mencairkan uang di Jakarta namun komplotan ini selalu melakukannya di Bandung. Tentu alasannya agar bisnis mereka tidak terungkap.
Saat ini Tandiyono berstatus tersangka 2 dan setiap dua minggu sekali ia wajib lapor ke Mapolda Metro Jaya. Dalam kasus ini ada 7 tersangka Sutjipto, Fransisca, Erni, Tandiyono, Dawud, Joko dan Wisnu.
Akhir September 2021 lalu, Pabrik narkoba terbesar digrebek oleh Ditnarkoba Polri berada Sonopakis Kapanewon Kasihan Kabupaten Bantul. Gudang tersebut berada di kawasan ramai penduduk karena dekat dengan kampus Universitas PGRI Yogyakarta, PUKJ dan pemukiman.
Kala itu, Kabareskrim Polri, Komisaris Jenderal Polisi Agus Andrianto mengungkapkan pabrik tersebut sudah beroperasi sejak 2018. Setiap hari dua pabrik baik di Kapanewon Kasihan Bantul dan Gamping Sleman menghasilkan 2 juta butir, maka omsetnya mencapai Rp2 miliar setiap harinya.
Kontributor : Julianto
Baca Juga: Tempat Pembuatan Obat Ilegal di Cibinong Digerebek Polisi, Sehari Bisa Hasilkan 30.000 Butir
Berita Terkait
-
Tempat Pembuatan Obat Ilegal di Cibinong Digerebek Polisi, Sehari Bisa Hasilkan 30.000 Butir
-
Pabrik Obat Terlarang Terbesar Ada di Wilayahnya, Kapolres Bantul: Kami Kecolongan
-
Pabrik Obat Terlarang Terbesar di Indonesia Terbongkar, Bupati Bantul: Saya Kaget dan Malu
-
Keberadaan Pabrik Obat Terlarang di DIY Baru Terungkap, Ini Dugaan Kriminolog UGM
-
Lurah Sonosewu Sempat Ditelpon Polisi Sebelum Penggrebekan Pabrik Obat Terlarang di Bantul
Terpopuler
- Dukung Pertumbuhan Ekosistem Kecantikan dan Fashion, BRI Hadirkan BFF 2025
- Kantornya Dikepung Ribuan Orang, Bupati Pati Sudewo: Saya Tak Bisa Dilengserkan
- 5 Rekomendasi Moisturizer Anti Aging Wardah agar Wajah Bebas Flek Hitam dan Glowing
- Eks Menteri Agama Gus Yaqut Dicekal Terkait Korupsi Haji! KPK Ungkap Fakta Mengejutkan
- Benarkah Bupati Pati Sudewo Mundur? Ini Fakta Surat Pengunduran Diri Viral dari Demonstran!
Pilihan
-
80 Tahun Kemerdekaan RI: Lapangan Kerja Kurang, 7 Juta Nganggur, 70 Juta Bekerja Tanpa Jaminan!
-
Core Indonesia: 80 Tahun Merdeka, Indonesia Masih Resah soal Kondisi Ekonomi
-
Efisiensi Anggaran jadi Bumerang, Kenaikan PBB Bikin Warga Pati Hingga Cirebon Berang
-
Kenaikan PBB 250 Persen Bikin Warga Pati Ngamuk, Kebijakan Efisiensi Anggaran Disebut Biang Keroknya
-
Daftar Daerah yang Naikkan PBB Gila-gilaan: Amuk Warga Pati Jadi Puncak Gunung Es
Terkini
-
Kemarau Panjang: Warga Bantul Diimbau Hemat Air di Tengah Krisis Kekeringan
-
Skandal Kakao Fiktif: Direktur UGM Dinonaktifkan, Nasibnya di Ujung Tanduk
-
Makan Bergizi Gratis di Sleman Malah Bikin Celaka? Pengobatan Siswa Keracunan Ditanggung Pemkab
-
BRI Peduli Tingkatkan Literasi Anak Negeri di SD Negeri (SDN) 1 Malaka Pada Momen HUT RI
-
Honda Jazz Hantam Motor di Bugisan: 2 Nyawa Melayang! Pengemudi Belum Jadi Tersangka, Kenapa?