SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memperketat patroli dan pengawasan aktivitas masyarakat di wilayah kelurahan selama satu pekan ke depan. Hal itu mengingat dengan naiknya status PPKM di DI Yogyakarta yang sebelumnya level 3 menjadi level 4.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan bahwa pihaknya tidak mengambil pusing dengan naiknya status PPKM itu.
"Tidak masalah, kita tidak apa-apa. Malah tujuannya baik agar mempercepat keinginan diri untuk segera pulih," kata Heroe ditemui wartawan di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Selasa (8/3/2022).
Ia menambahkan untuk mengaplikasikan kebijakan tersebut, Pemkot akan memperketat prokes masyarakat. Terutama dalam patroli yang nantinya dilakukan Satgas Covid-19 kelurahan.
"Patroli dan pengawasan aktivitas di tengah masyarakat kita perkuat. Sekarang memang prokes yang kita minta jangan sampai kendor, itu sebenarnya yang kita tekankan," terang dia.
Heroe mengungkapkan, di PPKM Level 4 ini aktivitas masyarakat masih bisa berjalan. Namun kapasitasnya yang dikurangi untuk menghindari terjadinya penumpukan massa.
"Termasuk acara hajatan, lalu aktivitas yang mengumpulkan banyak massa kita batasi, rata-rata kan hanya bisa (25 persen) saja," terang dia.
Ia juga berharap agar setiap perangkat kelurahan dan kemantren mengecek kondisi setiap warganya, termasuk pendatang.
"Monitoring ke setiap warganya juga harus intensif. Karena warga itu harus terus diingatkan terkait prokesnya," ujar dia.
Baca Juga: PPKM Resmi Diperpanjang: Jabodetabek Turun Level 2, Yogyakarta Naik Level 4
Lebih lanjut, kapasitas destinasi wisata juga dikurangi. Sebelumnya boleh menampung 50 persen pengunjung dari total kapasitas destinasi, saat ini dibatasi hanya 25 persen.
"Ini yang kami tegaskan juga, meski kasus (Covid-19) cenderung turun, tapi setiap pengelola wisata harus ikut menerapkan. Ini juga semata-mata agar penyebaran Covid-19 bisa hilang," kata dia.
Heroe tak bisa memastikan alasan yang menyebabkan status PPKM di DIY naik ke Level 4. Kendati demikian pihaknya akan tetap membatasi aktivitas warga.
"Kita juga tidak tahu indikatornya apa, memang sejauh ini yang dilihat dari seluruh provinsi. Yang jelas Inmendagri ini kita sesuaikan di tiap wilayah, termasuk di Kota Jogja," kata dia.
Berita Terkait
-
Perjalanan Domestik Tak Perlu Tes Covid-19 Antigen dan PCR, Warganet: Apa Artinya Sudah Bisa Holiday?
-
Kasus Covid-19 di Jogja Cenderung Turun, Pemkot Sebut Hanya 2 Kelurahan Berstatus Zona Merah
-
Benarkah Susu Sapi Bisa Cegah Infeksi Virus Corona Covid-19? Ini Temuan Ahli!
-
Studi Oxford: Penyintas Covid-19 Meski Gejala Ringan Bisa Alami Penuaan Otak Lebih Cepat
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Beckham Putra: Jens Raven Cs, Tolong Balas Sakit Hati Kami!
-
PHK 'Makin Gila', Kemiskinan Mengancam RI Akibat Ekonomi Melambat!
-
4 Rekomendasi HP Murah Infinix dengan NFC, Fitur Lengkap Tak Bikin Dompet Jebol
-
Siap Taklukan Super League, Ini Daftar Lengkap Pemain Bhayangkara Presisi Lampung FC
-
Demi Juara, Pemain Timnas Indonesia U-23 Diminta Pakai Cara 'Keras' Lawan Vietnam
Terkini
-
Kejari Sleman Buka Kemungkinan Penggeledahan, Kasus Korupsi Dana Hibah Pariwisata Semakin Serius
-
Berlanjut, Kejari Sleman Sita Ponsel dan Dokumen Penting Kasus Korupsi Dana Hibah Pariwisata
-
Kejati DIY Segera Panggil Saksi Baru Kasus Dugaan Korupsi Internet Diskominfo Sleman
-
Sawah Kulon Progo Tergerus Tol: Petani Terancam, Ketahanan Pangan Dipertaruhkan?
-
Bantul Genjot Pariwisata: Mampukah Kejar Target PAD Rp49 Miliar?