SuaraJogja.id - Pemkot Yogyakarta kembali meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) perwakilan DI Yogyakarta. Capaian di 2022 ini merupakan torehan ke-13 kali secara berturut-turut dan terbanyak di DIY.
Capaian itu tak berarti membuat Kota Jogja jumawa, sebab masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dari lima rekomendasi yang diberikan oleh BPK kepada Pemkot.
Pada pemberian predikat yang digelar di Kantor BPK Perwakilan DIY, Jalan HOS Cokroaminoto, Kota Jogja, Rabu (9/3/2022) itu, diihadiri oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi dan juga Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.
Heroe Poerwadi yang mewakili dari Kota Jogja mengatakan penghargaan yang diraih tersebut harus bisa menjadi motivasi, untuk meningkatkan kinerja dalam melayani warga.
"Alhamdulillah Pemkot Yogya Kembali meraih opini WTP yang ke-13 kali secara beruntun," kata Heroe.
Torehan WTP tersebut bukan tujuan utamanya, melainkan bagaimana Pemkot Yogyakarta menjaga tanggungjawab dan terus berkomitmen dalam menerapkan tata kelola Pemerintah yang baik.
"Laporan Hasil Pemeriksaan ini merupakan media yang penting untuk berbenah, melakukan introspeksi dan perbaikan di dalam internal Pemkot, serta tentu sangat bermanfaat agar pembangunan Kota Jogja tetap dalam jalur perencanaan seperti semula," ujarnya.
Lima rekomendasi yang menjadi perhatiannya ke depan antara lain, pengelolaan reklame, penanganan pajak dan piutang retribusi, pelaksanaan pembangunan jalan, dan pengelolaan tenaga kontrak (BPJS).
"Itu yang menjadi rekomendasi, jadi kami optimistis hal ini kita bisa maksimalkan di tahun ini. Harapannya tahun depan kinerja kami memberikan dampak yang baik untuk warga," terang dia.
Sementara Kepala BPK perwakilan Provinsi DIY, Jariyatna menyatakan predikat WTP menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan suatu pemerintahan dalam mengelola keuangan untuk setiap kegiatan.
"Opini WTP yang diraih oleh Pemkot Yogyakarta sudah diseleksi secara ketat, kita memiliki standar sendiri yang digunakan dalam pemeriksaan keuangan yakni Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN)," kata Jariyatna dalam sambutannya.
Selain itu, pemberian predikat WTP tersebut merupakan bentuk apresiasi dari BPK atas hasil pemeriksaan laporan keuangan.
Jariyatna menambahkan, bagi pemerintah daerah yang menerima predikat WTP juga harus disertai dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dampaknya tak hanya bagi internal pemerintah, tapi juga dirasakan warga.
"Pemerintah daerah juga perlu memperhatikan indikator kesejahteraan masyarakat dalam mengimplementasi keuangan daerahnya masing-masing” kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Misteri Bayi Terlantar di Rongkop: Mobil Sedan Diduga Terlibat, Polisi Buru Pelaku
-
DANA Kaget: Saldo Gratis Menanti Anda, Amankan Sebelum Kehabisan di Sini
-
Dominasi Total, PSS Sleman Bungkam Persipal di Kandang Lawan: Taktik Jitu Bawa 3 Poin Penuh
-
Bukan Sekadar Makanan! Bupati Kulon Progo Ungkap Kunci Utama Atasi Stunting
-
Remaja Dianiaya karena Dikira Klitih di Bantul, Pelaku Berjaket Ojol?