SuaraJogja.id - Kasi Gunung Merapi BPPTKG Agus Budi Santoso menyatakan bahwa kubah lava yang ada di Gunung Merapi tidak akan runtuh secara keseluruhan dalam sekali waktu. Terlebih kubah lava di sektor tengah yang mempunyai kondisi lebih stabil.
Saat ini berdasarkan analisis foto terakhir volume kubah lava barat daya tercatat sebesar 1.578.000 meter kubik. Sedangkan kubah lava tengah menjadi sebesar 2.582.000 meter kubik.
Walaupun memang, kata Agus, ada kondisi tertentu yang bisa menyebabkan kubah lava itu runtuh secara masif. Salah satunya jika memang ada desakan sangat kuat dari dalam perut Merapi.
"Iya kebetulan kalau yang di tengah itu bisa di logika posisi kubah dalam kondisi stabil di alas yang datar. Tentu tidak akan kemudian runtuh semua sekaligus. Kecuali kalau ada desakan yang sangat kuat dari dalam," ujar Agus Budi saat dihubungi awak media, Senin (14/2/2022).
Lebih lanjut, kata Agus, jika memang desakan sangat kuat dari dalam tubuh Merapi itu benar-benar terjadi, maka akan dibarengi dengan tanda-tanda yang muncul khususnya terkait peningkatan aktivitas.
"Tanda-tandanya sebagai gambaran, kalau magma mau keluar yang dia itu membutuhkan energi yang cukup besar itu akan menimbulkan peningkatan aktivitas kegempaan dan juga puncaknya akan sedikit mengalami deformasi," ungkapnya.
Agus mencontohkan seperti pada saat awal erupsi Merapi yang terjadi pada 4 Januari 2021 lalu. Saat itu gunung api yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah ini mengalami krisis seismik dan deformasi sebelumnya.
Kemudian hal serupa juga dialami ketika erupsi Merapi yang lebih awal yakni pada 11 Agustus 2018 silam. Masih sama, saat itu aktivitas seismik dan deformasi juga meningkat.
"Kemudian apalagi kalau bicara yang dulu-dulu misal 2010 itu yang mencerminkan tekanan yang tinggi dari dalam itu jelas sekali itu ada peningkatan seismik dan deformasi. Jadi misalnya ada munculnya kejadian yang ekstrem akan ada indikasinya," terangnya.
Baca Juga: BPPTKG Perkirakan Luncuran Material Awan Panas Sejauh 5 Kilometer Mencapai 1 Juta Meter Kubik
Sedangkan, lanjut Agus, untuk kejadian rentetan awan panas kemarin itu memang akan lebih susah diprediksi secara waktu kejadian. Walaupun perkiraan dari segi mitigasi sudah dilakukan jauh-jauh hari.
"Untuk kejadian-kejadian yang normal seperti kemarin itu memang susah diprediksi ya waktu kejadiannya. Cuma setidaknya seberapa jauh akan meluncur (awan panas) itu sudah ada perkiraannya. Sehingga mitigasinya yang kita lakukan selama ini dengan rekomendasi bahaya di dalam jarak 5 km tidak boleh ada aktivitas itu kan sudah ditetapkan sejak lama," paparnya.
Diketahui bahwa status Gunung Merapi pada tingkat Siaga atau Level III itu sudah berlangsung sejak 5 November 2020 lalu.
Sedangkan gunung api yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu memasuki fase erupsi sejak tanggal 4 Januari 2021. Saat itu ditandai dengan munculnya kubah lava di tebing puncak sektor barat daya dan di tengah kawah.
Untuk potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km. Lalu untuk Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Berita Terkait
-
Pascarentetan Awan Panas, Begini Kondisi Gunung Merapi
-
Merapi Erupsi, Wisata Jip Masih Beroperasi Namun Menolak Trip Area Berbahaya
-
Pemkab Sleman Siapkan 40 Barak Antisipasi Erupsi Merapi, Siap Menerima Pengungsi dari Perbatasan
-
Antisipasi Erupsi Susulan Merapi, Ini Lokasi Evakuasi Ternak yang Disiapkan Pemkab Sleman
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
WNA Tiongkok 'Nakal' di Yogyakarta: Alih-Alih Pelatihan, Malah Kerja Ilegal?
-
Trauma Mendalam, Terdakwa Kecelakaan Maut BMW Menangis di Persidangan: 'Saya Bukan Pembunuh'
-
Raih Saldo Gratis? Ini Trik Jitu dan 4 Link Aktif untuk Klaim DANA Kaget buat Warga Jogja
-
Polemik Bakso Babi di Bantul Tak Pasang Tanda, DMI Ngestiharjo Turun Tangan
-
Sultan HB X Bertemu KPK: Hakordia 2025 di Jogja dan Kabar Terbaru Korupsi Mandala Krida