SuaraJogja.id - Pagi itu tak seperti pagi pada umumnya bagi pria 48 tahunan ini. Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas IIA Yogyakarta atau Lapas Wirogunan ini nampak lebih rapi.
Peci hijau lumut andalannya dia kenakan untuk beraktivitas di luar bangsal untuk megikuti vaksinasi dosis ketiga yang digelar oleh Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) DIY bersama Lapas Wirogunan.
Bersama empat orang rekannya, pria bernama Dwi Hantoro ini merasakan sedikitnya udara bebas di luar bangsal tempat ia menghabiskan masa kurungannya.
Dwi terlibat dalam kasus kekerasan terhadap anak dan dijerat hukuman sesuai UU Perlindungan Anak, di mana dirinya terbukti melakukan pencabulan terhadap anak-anak pada 2018 silam. Lebih kurang 3 tahun pria yang dulunya hanya seorang buruh lepas ini berada dalam penjara.
Terlepas dari masa lalunya, tiga tahun dirinya banyak belajar di dalam lapas. Meski belum sepenuhnya berubah, sedikitnya ia sadar terhadap kesalahan yang pernah dia buat.
Menjalani masa hukuman 2 tahun, Dwi Hantoro tak pernah menyangka akan ada kasus Covid-19 di dalam Lapas. Ia menceritakan dalam satu bangsal yang lebih kurang diisi 5-8 orang akan mudah terjangkit Covid-19.
"Dulu pernah ada teman yang terpapar. Ya saat itu sempat geger (ramai) juga, kira-kira saya kena tidak ya?. Jadi kita juga takut karena kan kalau tempat berkumpul seperti ini lebih mudah menyebar virusnya kan?," kata Dwi Hantoro ditemui SuaraJogja.id di Lapas Wirogunan, Rabu (23/3/2022).
Pihak Lapas Wirogunan kemudian menggelar tracing dan testing, tak hanya narapidana, pegawai Lapas juga diperiksa.
"Beruntung saya waktu itu negatif. Selanjutnya bisa melakukan aktivitas biasa. Tapi saat mendengar ada yang kena itu juga takut, karena kan beritanya banyak yang meninggal juga, kalau saya yang kena juga takut," kata dia.
Baca Juga: Aturan Mudik Lebaran 2022 Dibandingkan dengan MotoGP Mandalika: Enggak Adil
Di tengah munculnya kasus kematian warga Jogja karena Covid-19, pemberian vaksin juga mulai direncanakan untuk didistribusikan ke masyarakat. Dwi Hantoro meyakini bahwa narapidana seperti dirinya juga akan menerima.
"Tapi setahu kami pasti lama untuk mendapatkan vaksin ini. Rasa cemas jika ada kasus lagi di Lapas juga masih kita rasakan waktu itu," terang dia.
Sekitar pertengahan 2021 lalu, Dwi Hantoro baru mendapatkan vaksin di dosis 1. Seiring berjalannya waktu pada akhir 2021, vaksin dosis 2 juga dia dapatkan.
Awalnya Dwi mengira cukup 2 dosis saja yang diberikan. Tapi dari pemerintah akhirnya memberikan juga unutk dosis 3. Kekhawatirannya karena Covid-19 juga semakin berkurang.
Menjalani masa tahanan di tengah kondisi Covid-19, Dwi juga mendapat fasilitas pencegahan virus dari petugas. Mulai dari pemberian masker, penyediaan handsanitizer dan wastafel termasuk vitamin.
Dwi mengaku perhatian Lapas terhadap warga binaan cukup membuatnya nyaman selama ini. Sedikit terbersit dengan berada di lapas nasib dirinya lebih diperhatikan dibanding ketika nanti kembali ke masyarakat.
Berita Terkait
-
Aturan Mudik Lebaran 2022 Dibandingkan dengan MotoGP Mandalika: Enggak Adil
-
KERAS Imam Masjid New York Kritik Kebijakan Jokowi Vaksin Booster Mudik Tak Adil, Sindir Penonton MotoGP Mandalika
-
Setuju Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik Lebaran, MUI-YMKI: Asalkan Vaksinnya Halal
-
Skakmat! Aturan Mudik 2022 Dipersulit Pemerintah, Imam Masjid New York Singggung Gelaran MotoGP Mandalika: Tidak Fair
-
Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik Lebaran 2022, Ini Tempat Vaksinasi Booster di DKI Jakarta dan Link Pendaftarannya
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Bersama dengan Penerima Manfaat di Bandung, BRI Jalankan Program Menanam Grow & Green
-
Bidik Peningkatan Kunjungan Wisatawan Mancanegara, Pemkot Jogja Dorong Tambahan Direct Flight
-
Usai Viral Sebut Jokowi Bukan Alumni, Layanan LISA AI UGM Tak Bisa Digunakan
-
Gudeg Legend di Jogja Sediakan Makanan Gratis, Sajikan Menu Nusantara untuk Perantau Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Spesial Jumat Berkah untuk Warga Jogja: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!