Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 24 Maret 2022 | 19:53 WIB
Sejumlah anggota PPGM melakukan pertemuan dengan Pansus Penataan Malioboro untuk mengadukan nasibnya di Kantor DPRD Yogyakarta, Kamis (24/3/2022). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

Kuat mengatakan alasan mereka meminta kejelasan nasibnya ke pemerintah karena pendorong gerobak merupakan salah satu bagian dari Malioboro yang ikut melengkapi PKL. 

"Kita sudah dari dulu membersamai PKL, artinya kita juga bagian dari Malioboro dan juga warga yang terdampak. Seharusnya pemerintah tidak abai dan membiarkan nasib rakyatnya seperti ini," ujar dia.

Saat ini, pihaknya sudah membuat koperasi untuk legalitas keanggotaannya pasca terdampak penggusuran PKL Malioboro. Koperasi ini yang nantinya bisa dikembangkan untuk mewadahi mantan pendorong gerobak mendapat pekerjaan yang layak. 

"Kita sudah ada koperasi, tapi karena masih baru kita juga masih berusaha. Artinya ada donatur yang dapat membantu kami untuk membangun usaha yang baik dan mampu menghidupi kami ke depan," kata dia. 

Baca Juga: Tinggal Tunggu Persetujuan Wali kota, Skuter Listrik Dilarang Beroperasi di Malioboro

Ketua Pansus Penataan Malioboro DPRD Kota Yogyakarta, Antonius Fokki Ardiyanto menyatakan bahwa proses relokasi itu menyebabkan pemiskinan beberapa sektor di Malioboro termasuk pendorong gerobak. 

Menurutnya warga berhak memiliki pekerjaan yang layak. Sehingga konstitusi dalam hal ini Negara memiliki kewajiban untuk memberikan  pekerjaan tersebut. 

"Artinya eksekutif dan legislatif memiliki kewajiban itu. Kalau itu terjadi pemiskinan rakyat maka kita melanggar pembukaan UUD 1945, dimana tujuan merdeka itu agar semua warga sejahtera," kata Fokki. 

Pihaknya sudah melakukan upaya komunikasi dengan Pemerintah. Nantinya ada rencana untuk mengalihfungsikan pendorong gerobak menjadi tenaga kebersihan di sepanjang Malioboro. 

"Dan kalau kita lihat itu sangat mungkin apakah di perubahan Danais yang dilakukan di bulan Maret ini atau nanti di APBD perubahan Kota Jogja. Kalau itu terjadi maka kita bisa membuat solusi yang bagus supaya tidak ada pemiskinan rakyat," terang dia. 

Baca Juga: Prihatin Sejumlah Protes Wisatawan Malioboro Viral di Medsos, Dinas Pariwisata DIY Minta Pelaku Disanksi

Load More