SuaraJogja.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus bergerak untuk menggencarkan transisi energi di Indonesia. Namun di satu sisi ternyata masih ada sejumlah isu besar yang perlu dihadapi untuk mewujudkan target netral karbon pada 2060 mendatang.
"Di sini memang akan menitikberatkan fokus kita kepada masalah-masalah terkait dengan transisi. Kita sudah menetapkan tiga isu yaitu akses untuk energi, teknologi dan pendanaan," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif, dalam konferensi pers Energy Transitions Working Group (ETWG) Presidensi G20 di Hotel Sheraton Mustika, Kamis (24/3/2022).
Arifin menyebut terkait dengan akses sendiri dimaksudkan bahwa energi yang berhasil ditransisikan itu harus bisa dimanfaatkan seluruh masyarakat, sehingga diperlukan adanya infrastruktur yang mendukung untuk mencapai itu.
"Memang kita harus bisa membuat satu prgram bahwa transisi ini memberikan manfaat bukan menjadi suatu beban tapi harus dilihat dengan adanya transisi ini merupakan potensi untuk pertumbuhan ekonomi baru," ujarnya.
Lebih lanjut, mulai dari potensi banyaknya investasi yang akan melibatkan masyarakat. Dengan berbagai investasi baru yang muncul itu juga akan berpengaruh kepada tenaga kerja semakij terangkat.
"Ada juga industri-industri lokal, lokal konten. Nah value ini yang memang harus kita siapkan. Tentu saja transisi harus disiapkan, kita harus bisa mitigasi terhadap cost, tapi kalau kita lihat cost dan fututre value manfaat itu yang harus kita pertimbangkan ke depan," paparnya.
Kemudian, disampaikan Arifin terkait dengan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) itu juga tidak lepas dari teknologi pendukung. Terlebih perlunya menghasilkan teknologi yang reliable dan kompetitif sehingga dapat dikembangkan lebih jauh.
"Dari pembicaraan kemarin dari puluhan teknologi baru, saat ini baru enam teknologi yang terbukti kompetitif," ungkapnya.
Pemerintah juga akan meminta bantuan oleh negara-negara yang lebih maju teknologinya untuk bisa menyempurnakan penelitian serta pengembangannya. Sehingga temuan berbagai teknologi itu bisa dimanfaatkan guna mendukung transisi energi.
"Jadi bagaimana temuan-temuan teknologinya ini yang dikembangkan bisa mempunyai skill industri yang kompetitif dan proven. Serta bisa diindustrikan untuk bisa mendukung proses transisi ini," terangnya.
Lantas isu terakhir adalah pendanaan yang tidak dipungkiri juga akan membutuhkan dana besar dalam transisi energi ini. Mengenai dana tersebut, kata Arifin, diharapkan 20 negara yang tergabung dalam G20 ini dapat ikut berkontribusi.
Sebab menurutnya, negara-negara yang tergabung dalam G20 memang sudah memiliki kekuatan ekonomi yang lebih mumpuni. Mengingat dengan besarnya kontribusi negara-negara itu dalam perekonomian dunia hingga 80 persen.
"Selain itu juga dana yang dibutuhkan sangat besar. Karena memang memasang yang baru kemudian membuat infrastruktur yang baru," tandasnya.
Ia berharap melalui rangkaian G20 tersebut dapat muncul kesepakatan dari program-program yang dicanangkan. Sehingga sasaran untuk transisi energi dapat dicapai dengan tepat.
Berita Terkait
-
Minta Jokowi Unjuk Gigi Selesaikan Konflik Rusia-Ukraina di Forum G20, Politisi PDIP: Masa Cuma Mau Jadi Event Organizer
-
Sejarah G20 dan Daftar Negara Anggota, Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Group of Twenty Tahun Ini
-
Banyak yang Menentang, China Dukung Vladimir Putin Hadir di KTT G20 di Indonesia
-
Bertemu Dubes Rusia, Cak Imin Harap Putin Tetap Hadir di KTT G20 Bali
-
Rencana Kedatangan Presiden Rusia Vladimir Putin di Bali Ditentang Ukraina Didukung China
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Konser "Jogja Hanyengkuyung Sumatra": Kunto Aji hingga Shaggydog Ikut Turun Gunung
-
Danantara dan BP BUMN Siagakan 1.000 Relawan untuk Tanggap Darurat
-
Bantu Korban Sumatera, BRI Juga Berperan Aktif Dukung Proses Pemulihan Pascabencana
-
Anak Mantan Bupati Sleman Ikut Terseret Kasus Korupsi, Kejaksaan Buka Suara Soal Peran Raudi Akmal
-
Imbas Jembatan Kewek Ditutup, Polisi Siapkan Skema Dua Arah di Sekitar Gramedia-Bethesda