SuaraJogja.id - Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi meminta kepada 44 pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) memotivasi keluarga yang menerima bantuan dari program tersebut lebih mandiri. Ia berharap agar keluarga penerima manfaat tidak kecanduan mendapat bantuan.
"Tujuan PKH ini kan warga penerima manfaat bisa mentas (lulus) dari status kemiskinan. Jadi tugas pendamping inilah yang memotivasi mereka agar lebih mandiri dan tidak bergantung lagi (menerima bantuan)," kata Heroe saat memberi paparan di Ruang Bima, kompleks Balai Kota Yogyakarta, Kamis (24/3/2022).
Heroe menjelaskan bahwa penerima manfaat ini merupakan warga yang perlu diyakinkan agar berani hidup mandiri. Dirinya tak menampik ketika warga setiap bulannya diberi bantuan, akan muncul candu dan takut dengan masa depannya.
"Maka pendamping ini wajib menjalin komunikasi yang baik dan menyampaikan kepercayaan diri penerima manfaat agar berani menjadi mandiri. Bantuan ini tidak selamanya diberikan, maka jangan diberikan harapan untuk terus mendapat bantuan," katanya.
Heroe mengaku dari laporan Koordinator PKH, beberapa warga berhasil didorong untuk mengubah status keluarga harapan menjadi keluarga mandiri.
"Bahkan di situasi pandemi Covid-19 pun ada keluarga penerima manfaat ini yang sudah mandiri. Artinya warga ini memaksimalkan betul bantuan untuk mempercepat proses kemandiriannya," kata dia.
Terpisah Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, Maryustion menerangkan bahwa tren warga yang lulus dari PKH di Kota Jogja meningkat di Tahun 2021.
"Artinya di situ dibaca tingkat kesejahteraan, tingkat kesadaran masyarakat itu tidak melihat bahwa bantuan ini menjadikan candu bagi mereka. Jadi pemberian bantuan ini ada batasnya," ujar Maryustion.
Ke depan pihaknya terus meningkatkan kualitas dan strategi tiap pendamping untuk memberikan arahan yang baik kepada warga penerima manfaat.
Baca Juga: Kunjungi Keraton Yogyakarta, Delegasi G20 Disuguh Lukisan Maestro Raden Saleh hingga Bir Jawa
"Sehingga angka kemiskinan itu bisa berkurang dan kualitas warga Jogja untuk hidup mandiri semakin baik dan tak kecanduan bantuan," kata dia.
Berita Terkait
-
Kemensos Berikan Bansos Tambahan Jelang Ramadhan, Tapi Mekanismenya Masih Dipikirkan
-
Doni Salmanan dan Indra Kenz Dimiskinkan, Publik Balik Membela: Korupsi Bansos Gak Sampai Begini
-
Polisi Telisik Nama Mantan Anggota DPR RI Hasan Aminuddin Terdaftar Penerima Bansos PKH
-
Nama Hasan Aminuddin Tercatat Data Penerima Bansos PKH, Begini Penjelasan Pemkab Probolinggo
Terpopuler
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 3 Negara yang Bisa Gantikan Kuwait untuk Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday
- Liga Inggris Seret Nenek ke Meja Hukum: Kisah Warung Kopi & Denda Ratusan Juta yang Janggal
- Deretan Kontroversi yang Diduga Jadi Alasan Pratama Arhan Ceraikan Azizah Salsha
Pilihan
-
Bahas Nasib Ivar Jenner, PSSI Sebut Pemain Arema FC
-
Link CCTV Jakarta Live: Gedung DPR/MPR, Patung Kuda, Benhil dan GBK
-
Danantara Tunjuk 'Ordal' Prabowo jadi Komisaris Utama PGN
-
Jangan Tertipu Tampilan Polosnya, Harga Sneaker Ini Bisa Beli Motor!
-
Tom Haye ke Persib, Calvin Verdonk Gabung ke Eks Klub Patrick Kluivert?
Terkini
-
Catat! Ring Road Utara Macet Malam Ini, Contraflow Berlaku untuk Proyek Tol Jogja-Solo
-
Danais Dipangkas, Bagaimana Nasib Event Budaya Bantul di Tahun 2026?
-
Jogja Jadi Pusat Smart City Nasional 2025: JSS Jadi Kunci, Integrasi Data Dikebut
-
Ratusan Buruh Geruduk DPRD DIY, Kibarkan Bendera One Piece dan Desak Pemerintah Penuhi Tuntutan
-
Dana Transfer Dipangkas Rp250 M, Pemkot Jogja Lakukan Strategi Refocusing Anggaran