SuaraJogja.id - Seorang pesepeda asal Sukoharjo meninggal saat berusaha menaklukkan rute tanjakan menuju ke Embung Sriten di Kapanewon Nglipar. Embung Sriten merupakan embung tertinggi di Gunungkidul karena berada di ketinggian 869 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Bangun Suparjiono (56), warga Perum Sri Sejahtera, Desa Kenep, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia pada Minggu (27/03/2022) siang. Dia ditemukan meninggal di tepi jalan Pilangrejo-Embung Sriten, Padukuhan Ngangkruk, Kalurahan Pilangrejo, Kapanewon Nglipar Minggu siang.
"Dia meninggal dunia saat tengah bersepeda bersama dengan teman komunitasnya," ujar Kapolsek Nglipar AKP Hanung, Minggu
Kapolsek mengatakan, Bangun Sujiono ditemukan pertama kali oleh Yudi Siswanto anggota RAPI Gunungkidul. Sekitar pukul 11.00 WIB Yudi bersama rekannya hendak menuju embung Sriten, di tengah jalan Yudi mendapati seseorang tergeletak di pinggir jalan dengan posisi tidak sadarkan diri dan masih menggunakan helm balap.
Korban pada saat itu menggunakan kaos lengan panjang yang bertuliskan Gowes Badak Senja Sukoharjo. Sehingga ini memudahkan anggota RAPI dalam mencari rombongan lainnya. Mereka kemudian bergerak ke atas yaitu jalur embung sriten dan benar adanya terdapat rombongan pesepeda dari Sukoharjo.
"Mereka kemudian kembali turun untuk memastikan kondisi salah satu anggota pesepeda yang ditemukan tergeletak. Sesampainya disana kembali dicek, dan memang sudah dalam kondisi meninggal dunia," kata Kapolsek saat dikonfirmasi.
Selanjutnya anggota RAPI menghubungi kepolisian dan PMI untuk mengevakuasi korban dan dilakukan pemeriksaan kondisi jenazah di RSUD Wonosari. Tidak ditemukan adanya unsur kekerasan oada tubuh Bangun yang dikenal sebagai guru Pencak Silat. Diduga korban meninggal dunia karena serangan jantung.
"Hasil identifikasi medis menyatakan bahwa tubuh korban sudah kaku dan sudah henti nafas seberapa saat sebelum ditemukan," jelas dia.
Berdasarkan pengumpulan keterangan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, Bangun memiliki riwayat penyakit jantung. Kemungkinan saat bersepeda penyakitnya kambuh. Pada saat ditemukan posisi sepeda berada di pinggir berdekatan dengan tubuhnya dan distandarkan.
Baca Juga: Baru Dibangun 4 Tahun Lalu, Plafon TK ABA di Saptosari Ambrol
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Lekat dengan Sutrisna Wibawa, dari Kariernya di Dunia Pendidikan hingga Terjun ke Politik
-
Dapat Rekomendasi dari DPP Gerindra, Sutrisna Wibawa dan Sumanto Siap Maju di Pilkada Gunungkidul
-
Ruang Aksi Muda: Kolaborasi GSM dan Milenial Bergerak, Hadirkan Pembelajaran Inspiratif di Gunungkidul
-
JNE Lebih dari Sekedar Pekerjaan: Marsudi Wujudkan Mimpi Mulia Berkat Dedikasi dan Kejujuran
-
Viral Sapi Mati Sebelum Disembelih Gegara Terjerat Tali, Netizen Simpati ke Pemiliknya
Terpopuler
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Deddy Corbuzier Ngakak Dengar Kronologi Farhat Abbas Didatangi Densu: Om Deddy Lagi Butuh Hiburan
Pilihan
-
Marselino Ferdinan Dituduh Biang Kerok Eliano Reijnders Dicoret STY: Kalah Sama Camat...
-
Perbandingan Giovanni Van Bronckhorst vs Shin Tae-yong, Adu Pantas Jadi Pelatih Timnas Indonesia
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
Terkini
-
Sororti Penyerapan Susu Peternak Lokal, Pemerintah Didorong Berikan Perlindungan
-
Viral Kegaduh di Condongcatur Sleman, Ternyata Pesta Miras Berujung Keributan
-
Solusi Kerja dan Kreativitas: Janji Harda-Danang Gaet Suara Pemuda Sleman
-
Keluhan Bertahun-tahun Tak Digubris, Pedagang Pantai Kukup Gunungkidul Sengsara Akibat Parkir
-
Dukung Partisipasi Masyarakat, Layanan Rekam KTP Kota Jogja Tetap Buka saat Pilkada 2024