SuaraJogja.id - Indonesia sudah mulai bersiap dengan transisi pandemi menjadi endemi. Hal itu ditandai dengan berbagai relaksasi aturan oleh pemerintah dalam beberapa waktu terakhir.
Lalu sebenarnya kapan status endemi itu akan disandang Indonesia?
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi berharap pra endemi sendiri sudah dapat dilangsungkan pada tahun ini. Harapan itu sejalan dengan berbagai indikator penanganan pandemi yang dinilai terus membaik.
"Jadi kita itu cukup optimis ya Indonesia dengan kondisi-kondisi indikator-indikator penanganan pandemi yang terus membaik," kata Nadia ditemui di Puskesmas Godean 2, Rabu (30/3/2022).
"Kita berharap di 2022 kita bisa sampai pada posisi setidaknya pra endemi," lanjutnya.
Namun, disampaikan Nadia, butuh waktu untuk masuk dan mengubah status pandemi saat ini menjadi endemi. Ada rentan waktu yang dibutuhkan negara untuk bisa sampai ke tahap itu.
"Ada masa transisi, masa normalisasi pasca pandemi. Dari begitu banyak pembatasan-pembatasan sosial yang kita lakukan, kemudian secara perlahan-lahan kita akan melonggarkan berbagai aktivitas," ungkapnya.
Nadia menyebut ada dua kondisi yang kemudian akan dilonggarkan untuk menuju ke endemi tersebut. Pertama adalah aktivitas masyarakat serta kedua merupakan protokol kesehatan.
"Secara perlahan-lahan karena suatu saat kita akan masuk ke dalam kondisi endemi. Endemi adalah suatu situasi dimana Covid-19 akan bersama dengan kita tetap berpotensi menularkan, kalau kita tidak bisa kendalikan bisa menjadi kejadian luar biasa atau wabah," tuturnya.
Baca Juga: Booster Jadi Syarat Mudik saat Pandemi Covid-19, Jokowi: Jangan Dibandingkan Dengan MotoGP
Maka dari itu, kata Nadia, menjaga kondisi agar kasus itu tetap rendah adalah hal yang wajib dilakukan. Dalam hal ini testing dan tracing masib tetap harus dikuatkan.
Tujuannya agar deteksi dini itu dapat dilakukan secara maksimal. Sehingga potensi-potensi peningkatan kasus itu tidak lantas terjadi lagi.
Kemudian didukung pula dengan proteksi dari masyarakat sendiri yang di sini adalah terkait vaksinasi Covid-19. Serta tidak lupa dengan berbagai upaya menekan kasus penularan tetap serendah mungkin.
"Nah menekan kasus serendah mungkin harus pada periode tertentu supaya betul-betul virusnya itu pada level yang sangat rendah. Setidaknya enam bulan. Jadi masuk ke situasi endemi itu pasti butuh waktu butuh transisi waktu," ujarnya.
Ditambahkan Nadia, perubahan status pandemi menjadi endemi itu tidak bisa semata-mata dilakukan oleh pemerintah saja. Melainkan tetap membutuhkan kerja sama dari semua masyarakat agar tujuan itu dapat cepat tercapai.
"Itu butuh semua kerja sama masyarakat. Kalau masyarakat tidak patuh pada imbauan pemerintah, tidak pakai masker dengan benar, pasti itu akan menyebabkan potensi peningkatan kasus," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Booster Jadi Syarat Mudik saat Pandemi Covid-19, Jokowi: Jangan Dibandingkan Dengan MotoGP
-
General Motors Korea Akan Tambahkan Model Baru untuk Penuhi Permintaan Produk SUV
-
Kunjungi Puskesmas Godean 2, Kemenkes Apresiasi Berbagai Inovasi Pelayanan untuk Masyarakat
-
Jadwal Sidang Isbat 2022 dan Daftar Semua Pihak yang Terlibat dalam Penentuan 1 Ramadhan 1443 Hijriah
-
Terungkap! Hampir Semua Daerah Ada Vaksin Kedaluwarsa, Paling Banyak AstraZeneca, Jumlahnya Jutaan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
-
Peringatan Keras BMKG: Jangan Dekati Pantai Selatan Jogja, Ombak Ganas 4 Meter Mengintai!
-
Waspada Bencana Hidrometeorologi! Cuaca Ekstrem Intai Yogyakarta Hingga November
-
Sleman Ukir Sejarah, Quattrick Juara Umum Porda DIY, Bonus Atlet Dipastikan Naik
-
WNA Yordania Jadi Tersangka di Yogyakarta: Izin Investasi Fiktif Terbongkar