SuaraJogja.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ikut berpartisipasi dalam memberikan ceramah tarawih yang digelar di Masjid Kampus UGM, Selasa (5/4/2022) malam. Dalam ceramahnya, pria yang akrab disapa Kang Emil melihat bahwa Indonesia masih mudah dipecah belah.
Hal itu tidak lain berakar dari adanya perbedaan. Dengan demikian, suami dari Atalia Praratya itu mengingatkan agar masyarakat Indonesia lebih sadar dan tidak mau dipecah belah dengan perbedaan pendapat.
"Sejauh ini, ada dua golongan bagaimana menyikapi perbedaan. Pertama melihat perbedaan sebagai sumber kebencian. Sementara golongan kedua melihat perbedaan itu sebagai rahmat, sebuah keberagaman," kata Ridwan Kamil di sela ceramahnya, Selasa.
Ia menjelaskan, kalau masyarakat hanya berpikir perbedaan adalah sumber kebencian, maka mereka sering membesar-besarkan masalah hingga terjadi pertengkaran.
"Pada akhirnya kita mudah dipecah belah karena hal demikian. Maka saya imbau kepada mahasiswa-mahasiswi UGM besarkanlah persamaan. Boleh (jumlah) tarawihnya beda, tapi kan umroh kita sama ke Mekkah, bukan ke Malioboro," celetuknya diiringi tawa jemaah di masjid setempat.
Ridwan Kamil tak berharap Indonesia menjadi seperti Yugoslavia yang pada akhirnya tidak bisa mempertahankan kesatuannya dan terbagi menjadi 7 negara.
"Akibat bangsa negaranya tidak mau bersatu menjadi negara yang terbagi-bagi. Bayangkan kalau Indonesia hilang sudah sila ketiga Pancasila, bisa bubar dan terbagi barat, Jawa, Bali, Minahasa," kata dia.
Ridwan Kamil juga mencontohkan sebuah negara jajahan Inggris, yaitu India dan Pakistan, yang akhirnya berpisah karena perbedaan Hindu dan Islam. Bahkan Pakistan, yang sudah berdiri sendiri, masih terpecah lagi pada 1971 dan berdiri negara Bangladesh.
"Saya hanya titip kepada Anda-anda yang nantinya menggantikan kami di 2045, kuncinya jangan mudah bertengkar. Padamkan itu pertengkaran di WA Grup, padamkan itu bullying, body shaming di media sosial. Padamkan itu yang namanya provokasi radikalisme," katanya.
Baca Juga: Ridwan Kamil Ramalkan Hal Ini Akan Terjadi pada Indonesia di Ramadhan Tahun 2045
Ia melanjutkan negara bisa bubar karena perang yang tidak bisa diselesaikan. Selain itu perang hadir karena kerusuhan yang tidak bisa dikendalikan, kerusuhan hadir karena hasutan, hasutan lahir karena benih kebencian sementara kebencian sendiri hadir karena banyak golongan yang melihat perbedaan sebagai sumber kebencian, bukan sebagai rahmat.
Berita Terkait
-
Ridwan Kamil Ramalkan Hal Ini Akan Terjadi pada Indonesia di Ramadhan Tahun 2045
-
Disentil Susi Pudjiastuti Soal Gelar Bukber, Ini Jawaban Ridwan Kamil
-
Sampaikan Ceramah Tarawih Selama 32 Menit di Masjid Kampus UGM, Ridwan Kamil Doakan Mahasiswa di Jogja Jadi Gubernur
-
Ridwan Kamil Sebut Banyak Pelanggaran di Kawasan Sungai Citarum, Sanksi Baru Sebatas Administrasi
-
Beri Ceramah Mahasiswa UII, Ridwan Kamil Sebut Hukuman Mati Pemerkosa Santriwati Sesuai Keadilan Masyarakat
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Dirut PSIM Yogyakarta Dapat Kesempatan Belajar di NFL, Satu-satunya dari Indonesia
-
Hadirkan Perumahan Mewah di Tengah Kota Yogyakarta, Nirwana Villas Malioboro Pastikan Legalitas Aman
-
Konser "Jogja Hanyengkuyung Sumatra": Kunto Aji hingga Shaggydog Ikut Turun Gunung
-
Danantara dan BP BUMN Siagakan 1.000 Relawan untuk Tanggap Darurat
-
Bantu Korban Sumatera, BRI Juga Berperan Aktif Dukung Proses Pemulihan Pascabencana