SuaraJogja.id - Terjadinya kasus kekerasan jalanan belum lama ini dikhawatirkan berimbas kepada sektor pariwisata. Dampaknya wisatawan jadi enggan berkunjung lantaran takut jadi sasaran kejahatan jalanan.
Oleh karena itu diperlukan antisipasi, salah satunya dengan membentuk tim di destinasi wisata.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul Kwintarto Heru Prabowo mengatakan, hingga kini wisata di Bumi Projotamansari belum terganggu dengan isu kejahatan jalanan. Memang ada penurunan kunjungan wisatawan namun itu karena sedang Bulan Ramadhan.
"Wajar kalau ada penurunan kunjungan wisatawan saat bulan puasa tapi itu tidak disebabkan adanya kejahatan jalanan," katanya pada Jumat (15/4/2022).
Baca Juga: Perubahan Pola Pemakaian Narkoba di Jogja, Nadya Mustika Bongkar Masa Lalu Diadopsi
Meski begitu, dia tak menampik, masalah kejahatan jalanan bisa membuat wisatawan membatalkan kunjungannya ke Bantul. Alasannya karena tak ada jaminan keamanan menuju objek wisata.
"Memang bisa (kejahatan jalanan) berdampak sektor wisata sehingga orang yang tadinya akan berlibur ke Bantul tapi tidak jadi," tuturnya.
Apalagi sebagian rombongan wisatawan ada yang tiba di destinasi wisata saat pagi sebelum subuh. Kemudian berwisata hingga sore hari.
Karena itu, jajarannya sudah berkomunikasi dengan TNI-Polri guna membentuk tim keamanan di objek-objek wisata. Sehingga bisa meminimalisir potensi terjadinya kejahatan jalanan di tempat wisata.
"Adanya petugas yang berjaga di sana maka juga bisa memberikan rasa aman serta menjaga kondusivitas tempatnya," ujarnya.
Baca Juga: Driver Ojol Diduga Alami Kejahatan Jalanan di Dekat Mirota Kampus, Mata Luka hingga Hampir Buta
Menurutnya, pemicu seseorang melakukan kejahatan karena terpengaruh minuman keras (miras) dan narkoba. Maka untuk desa wisata yang terbebas dari miras dan narkoba, kecil peluangnya terjadi kejahatan.
"Khususnya Community Based Tourism (CBT) atau desa wisata yang bebas miras dan narkoba, tidak ada tindak kejahatan," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Perubahan Pola Pemakaian Narkoba di Jogja, Nadya Mustika Bongkar Masa Lalu Diadopsi
-
Driver Ojol Diduga Alami Kejahatan Jalanan di Dekat Mirota Kampus, Mata Luka hingga Hampir Buta
-
Soroti Maraknya Kejahatan Jalanan, Guru BK Sleman Rumuskan Sejumlah Upaya Penanganan
-
Aspri Ke-9 Hotman Paris Menangis Cerita Soal Mengundurkan Diri, Kondisi Terkini Siskaeee Sebulan Ditahan
-
Kasus Kejahatan Jalanan Masih Mengancam, Wawali Jogja Minta Siskamling Kembali Aktif
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Termurah: Tahun Muda Banget, Harga Kisaran Rp90 Jutaan
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Sekaliber Avanza tapi Jauh Lebih Nyaman, Kabin Lega, lho!
- 5 Rekomendasi Skincare Hanasui Untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Cerah, Cuma Modal Rp20 Ribuan
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- 5 Pilihan HP Xiaomi Termurah Rp1 Jutaan: Duet RAM GB dan Memori 256 GB, Performa Oke
Pilihan
-
3 Rekomendasi Sepatu Lari Wanita Rp200 Ribuan, Performa Optimal Gaya Maksimal
-
AION UT Sudah Mulai Unjuk Gigi di Indonesia
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Brand Lokal Rp500 Ribuan, Handal untuk Jarak Jauh
-
Buat Prabowo Terdiam saat Berpidato di Groundbreaking Pabrik Baterai EV, Siapa Tomy Winata?
-
Usai Peringkat Daya Saing RI Anjlok, Pemerintah Lakukan Deregulasi Kebijakan di Sektor Perdagangan
Terkini
-
57.000 Warga DIY Kehilangan Bansos BPJS, Imbas Data Baru Kemensos, Apa yang Terjadi?
-
Renovasi SDN Kledokan Usai Ambrol Dikebut, Targetkan Rampung Sebelum Liburan Sekolah Selesai
-
Kulon Progo Darurat HIV/AIDS, 71 Persen Kasus Menyerang Pria, Ini Langkah Pemerintah
-
20 Persen Minyak RI Terancam, Selat Hormuz Ditutup, Indonesia di Ambang Krisis Energi?
-
Juli 2025, 200 Sekolah Rakyat Dibuka, Prioritaskan Guru Lokal dan Koneksi Internet