SuaraJogja.id - Seorang pria pemilik akun facebook yang diduga merupakan dosen di Universitas Gadjah Mada (UGM) berinisial KW tengah menjadi sorotan publik. Hal itu terkait dengan sejumlah unggahan di media sosial Facebook berisi ujaran kebencian terhadap Ade Armando.
Menanggapi hal tersebut, Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Panut Mulyono memastikan kampus akan segera memproses orang yang bersangkutan sesuai dengan aturan kode etik yang berlaku.
"Prinsipnya kami jalan, memproses sesuai dengan sudah ada aturannya komplit di UGM ada kode etik dosen, ada dewan kehormatan universitas itu ya. Itu akan bekerja," kata Panut saat dihubungi awak media, Minggu (17/4/2022).
Lebih lanjut, Panut menuturkan segala perilaku dosen di UGM sudah seharusnya dijalankan sesuai dengan aturan yang ada di kode etik dosen. Termasuk dengan menyampaikan pendapatan di ruang publik.
Baca Juga: Pihak Rumah Sakit Belum Izinkan Ade Armando Pulang, Keluarga: Masih Intensif Dipantau Dokter
"Di kode etik dosen sudah tertulis sangat lengkap, ya jelas hal-hal yang menyampaikan pendapat di publik kemudian bersikap, bertindak dan seterusnya itu ada aturannya," ujarnya.
"Kalau ada pelanggaran ya tentu di situ di kode etik dosen, ada dewan kehormatan universitas yang itu memproses untuk kalau ada pelanggaran kode etik," sambungnya.
Ia mengimbau dosen-dosen di UGM untuk tetap menyampaikan pendapat atau menanggapi sebuah peristiwa dengan bijak. Sebab dosen sebagai pendidik seharusnya taat kepada norma-norma yang ada baik dari kesusilaan, agama dan sebagainya.
"Jadi kita sudah harus tahu ya, artinya tidak boleh berbicara yang menyinggung perasaan orang yang menimbulkan banyak tafsir kemudian, hal-hal yang buruk itu jelas dihindari," tuturnya.
Sebagai pendidik mahasiswa, kata Panut, dosen seharusnya bisa menjadi contoh dalam bersikap baik. Tidak hanya sebatas menyampaikan atau memberikan ilmu pengetahuan saja.
Baca Juga: Profil Grace Natalie yang Tuding Relawan Anies Pengeroyok Ade Armando
Sehingga karakter baik dari dosen itu dapat dicontoh oleh para mahasiswa penerus bangsa. Bukan justru memberikan contoh sikap yang buruk dalam menanggapi sesuatu.
- 1
- 2
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
PSSI Bongkar Alasan Tak Panggil Elkan Baggott meski Sudah Sampai di Bali
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
Terkini
-
Bantah Imbas Pilkada, Bupati Sleman Rombak Ratusan Pejabat: Saya Butuh Orang Kompeten
-
Komitmen DIY Genjot Industri Cetak, Jogja Printing Expo 2025 Digelar Ciptakan Persaingan Sehat
-
Hujan Badai Hantam Sleman, Pohon Tumbang Timpa Rumah dan Sekolah, Ini Lokasinya
-
Sri Sultan HB II Layak Jadi Pahlawan Nasional, Akademisi Jogja Ini Ungkap Alasannya
-
Punya 517 Posyandu di Jogja yang Sudah Layani Bayi serta Lansia, Target ILP Capai 83 Persen