SuaraJogja.id - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menaruh perhatian serius pada penguatan industri percetakan sebagai bagian dari ekosistem industri kreatif.
Momentum itu diperkuat melalui acara Jogja Printing Expo (JPE) 2025. Acara yang digelar perdana di DIY ini rencananya akan dimulai pada 21–24 Mei 2025 mendatang di Jogja Expo Center (JEC)
"Industri percetakan merupakan industri yang unik karena dapat menjangkau pelosok, terlebih untuk menunjang pembelajaran di sekolah," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Yuna Pancawati, kepada wartawan, Senin (19/5/2025).
Disampaikan Yuna, potensi industri percetakan tidak hanya terbatas pada layanan grafika atau iklan luar ruang. Lebih dari itu menyangkut pula sektor strategis seperti tekstil.
Ia menyebut bahwa ekspor produk tekstil DIY menjadi kontributor utama industri pengolahan dengan menyumbang 11,8 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DIY.
Yuna menilai ada peluang bagi industri jasa celak digital untuk tekstil. Apalagi tercatat saat ini ada 978 industri percetakan di DIY yang tersebar di lima kabupaten/kota.
Jumlah tersebut menjadi modal awal untuk membentuk ekosistem kreatif yang berkelanjutan antara pelaku industri lokal dan skala nasional.
Namun demikian, Yuna turut menyoroti tantangan utama sektor ini, yakni peran Indonesia dalam perdagangan internasional yang dinilai masih relatif kecil. Dia menilai pameran seperti Jogja Printing Expo ini dapat menjadi jembatan strategis untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar global.
"Salah satu permasalahan industri percetakan di Indonesia adalah peran Indonesia dalam perdagangan internasional yang relatif masih kecil," ucapnya.
Baca Juga: Amankan Beruang Madu hingga Owa dari Rumah Warga Kulon Progo, BKSDA Peringatkan Ancaman Kepunahan
"Acara ini berpeluang untuk membentuk ekosistem antara industri kreatif dan percetakan yang ada di DIY dan juga nasional," imbuhnya.
Sementara itu, CEO Krista Exhibitions Daud D Salim mengatakan JPE 2025 akan diikuti oleh 27 peserta, termasuk 10 pelaku UMKM dari sektor percetakan.
"Jogja Printing Expo 2025 merupakan momentum penting bagi perkembangan industri percetakan di Yogyakarta. Diikuti oleh 27 peserta, di antaranya 10 UMKM dari industri percetakan," ujar Daud.
Selama empat hari penyelenggaraan, Jogja Printing Expo menargetkan kehadiran hingga 12.000 pengunjung. Pameran ini menjadi platform strategis untuk menampilkan inovasi teknologi terkini sekaligus memperkuat sinergi antar sektor industri.
Jogja Printing Expo 2025 juga dirancang terintegrasi dengan Jogja Food & Beverage Expo, Jogja Pack & Process Expo, dan Jogja All Tea Expo, menciptakan ruang kolaborasi lintas sektor yang diyakini akan memperkuat pertumbuhan industri daerah.
"Kami percaya pameran ini akan mendorong kemajuan industri percetakan nasional serta memperkuat posisi Yogyakarta sebagai pusat inovasi industri kreatif," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Kecelakaan di Wates, Motor Belok Dadakan Tabrak Truk, Seorang Wanita Tewas
-
Dapat Duit Gratis dari DANA? Bongkar Trik DANA Kaget, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Sleman Genjot Ekonomi Timur: Jalan Prambanan-Lemahbang Jadi Andalan, Warga Terima Sertifikat
-
Terungkap, Alasan PSIM Hancurkan Dewa United: Van Gastel Pilih Liburkan Pemain Setelah Kalah
-
Proyek Strategis Nasional (PSN) Untungkan Siapa? Jeritan Petani, Perempuan, dan Masyarakat Adat yang Terpinggirkan