Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 19 Mei 2025 | 21:01 WIB
Jumpa pers terkait Jogja Printing Expo (JPE) 2025 di Jogja Expo Centre (JEC), Senin (19/5/2025).

Sementara itu, CEO Krista Exhibitions Daud D Salim mengatakan JPE 2025 akan diikuti oleh 27 peserta, termasuk 10 pelaku UMKM dari sektor percetakan.

"Jogja Printing Expo 2025 merupakan momentum penting bagi perkembangan industri percetakan di Yogyakarta. Diikuti oleh 27 peserta, di antaranya 10 UMKM dari industri percetakan," ujar Daud.

Selama empat hari penyelenggaraan, Jogja Printing Expo menargetkan kehadiran hingga 12.000 pengunjung. Pameran ini menjadi platform strategis untuk menampilkan inovasi teknologi terkini sekaligus memperkuat sinergi antar sektor industri.

Jogja Printing Expo 2025 juga dirancang terintegrasi dengan Jogja Food & Beverage Expo, Jogja Pack & Process Expo, dan Jogja All Tea Expo, menciptakan ruang kolaborasi lintas sektor yang diyakini akan memperkuat pertumbuhan industri daerah.

Baca Juga: Amankan Beruang Madu hingga Owa dari Rumah Warga Kulon Progo, BKSDA Peringatkan Ancaman Kepunahan

"Kami percaya pameran ini akan mendorong kemajuan industri percetakan nasional serta memperkuat posisi Yogyakarta sebagai pusat inovasi industri kreatif," ungkapnya.

Perkembangan Bisnis Percetakan di Indonesia

Budaya bisnis di sektor percetakan di Indonesia sejauh ini sangat dipengaruhi oleh dinamika pasar, teknologi digital, serta pola konsumsi masyarakat.

Secara umum, pelaku usaha percetakan di Indonesia cenderung fleksibel dan adaptif, terutama pada usaha kecil-menengah (UKM).

Mereka masih banyak yang mengandalkan cara konvensional dalam operasional dan promosi.

Baca Juga: Berbah Sleman Akhirnya segera Punya SMA Negeri, Warga Tak Perlu Sekolah ke Kecamatan Lain

Namun, budaya inovasi dan digitalisasi masih belum merata.

Load More