Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 21 April 2022 | 20:16 WIB
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi memberi keterangan pada wartawan ditemui di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Kamis (21/4/2022). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi meminta masyarakat Jogja saling menghormati ketika berkendara di jalan ketika malam hari. Menurutnya beberapa kasus kejahatan jalanan berawal saling ejek dan tak menghormati di jalan raya. 

"Justru yang perlu diantisipasi adalah menjaga dan menghormati ketika di jalan. Karena kericuhan itu berawal dari tidak saling hormat ketika di jalan," kata Heroe kepada wartawan, Kamis (21/4/2022).

Menurutnya, berkaca dari kasus terakhir yang menewaskan Daffa Adzin Albasith, perseteruan terjadi lantaran tidak ada hormat antara pengendara. Hingga akhirnya tersulut emosi dan menjadi penganiayaan. 

"Itu salah satu prinsip dulu yang harus dimiliki. Ya termasuk anak-anak juga," kata dia. 

Baca Juga: Sambut Hari Kartini, Astra Motor Yogyakarta Kampanyekan Cari Aman Bersama Ditlantas Polda DIY

Tak hanya itu, aktivitas anak juga perlu dilakukan pemantauan. Orang tua dan warga sekitar juga harus mengingatkan anak-anak yang kerap keluar malam tanpa ada aktivitas yang jelas. 

"Jogo Wargo, Linmas dan Satpol PP ini kita kerahkan juga sebagai antisipasi deteksi kerawanan. Selain itu aturan keluar malam di atas pukul 22.00 WIB sudah diterapkan," kata Heroe. 

Pihaknya berharap dengan aturan tersebut masyarakat mulai aktif untuk menjaga anak-anak mereka ketika jam malam. Termasuk penguatan di bidang pendidikan di sekolah. 

"Kita sudah ada program juga untuk anak-anak di sekolah. Jadi sisi pendidikan kita perkuat, dari peran keluarga dan lingkungan juga harus aktif," katanya. 

Sementara, Aktivis Jogja Police Watch (JPW), Baharuddin Kamba menilai selain peran dari orang tua, pemerintah harus bisa merangkul senior dan alumni sekolah. Sebab tak jarang senior sekolah memiliki peran kuat terhadap juniornya di sekolah. 

Baca Juga: Maestro Ketoprak Yogyakarta Bondan Nusantara Meninggal Dunia

"Pelaku kejahatan jalanan atau klithih selama ini lebih takut bahkan lebih patuh dan lebih manut (tunduk) kepada senior atau alumni ketimbang pada orangtua atau sekolah. Maka kamin memberi masukan anak-anak (senior) ini dilibatkan untuk mengarahkan hal positif," kata Kamba

Load More