SuaraJogja.id - Polres Bantul telah menangkap sebanyak 104 pelaku kejahatan jalanan yang beraksi di wilayah hukum kabupaten ini selama 2022 sejak Januari hingga pertengahan April.
"Data kejahatan jalanan selama Januari sampai April ada 19 kasus, dengan 104 pelaku yang kami amankan dalam empat bulan terakhir ini," kata Kapolres Bantul AKBP Ihsan dalam Sosialisasi Surat Edaran Bersama tentang Gerakan Terpadu Penanggulangan Kejahatan Jalanan, di Bantul, Senin.
Menurut dia, jika dibandingkan dengan kasus kriminalitas lainnya dalam periode yang sama, angka kasus kejahatan jalanan lebih kecil ketimbang kasus pencurian sebanyak 80 kasus, kemudian penipuan dan penggelapan 70 kasus. Hanya dari sisi pelaku, jumlah kejahatan jalanan lebih banyak.
"Ini pun 19 kasus kejahatan jalanan ini paling banyak terjadi pada bulan ini (April) dan Maret, pas puasa ini banyak terjadi, cuma yang diamankan banyak, pencurian 80 kasus itu paling tersangka paling banyak satu-dua orang," katanya lagi.
Baca Juga: Kejari Bantul Imbau Masyarakat Awasi Gudang dari Kegiatan Mencurigakan
Kapolres mengatakan, dari kasus kejahatan jalanan yang ditangani itu mengakibatkan korban tujuh orang, karena sebagian pelaku kejahatan jalanan diamankan sebelum berencana melakukan aksi, misalnya tawuran antarkelompok dengan membawa benda tajam.
AKBP Ihsan mengatakan, berdasarkan fakta yang digali setelah dilakukan pengamanan dan interogasi, dari kelompok umur, untuk pelaku berusia dari 14 tahun sampai 16 tahun berjumlah 22 orang, usia 17 sampai 19 tahun sebanyak 77 orang, sementara yang usia 20 tahun hanya lima orang.
Dengan demikian, kata Kapolres, mayoritas pelaku kejahatan jalanan adalah pelajar SMA dan SMK, meski demikian ada beberapa pelaku yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).
"Seperti ini gambarannya, sehingga ini tentunya perlu menjadi perhatian bersama, ini tidak boleh dibiarkan terus terjadi, masa kita harus berhadapan dengan 104 anak-anak kita, karena kalau sudah saya tangkap lucu-lucu mukanya," katanya pula.
Kapolres mengatakan, dengan diberikan gambaran anatomy of crime, lengkap mulai dari siapa pelaku, di mana kejahatan dilakukan, dan modus seperti apa, dengan mempelajari hal itu setidaknya para kepala sekolah yang dihadirkan dalam sosialisasi itu akan mengetahui penanganannya seperti apa.
"Dengan melihat gambaran pelaku pelaku kejahatan jalanan ini pula bisa diketahui kalau dia mau tamat, mau ujian, dia akan meninggalkan kelakuan itu, dia bermetamorfosis untuk menjadi orang baik, sudah tidak ingin berbuat 'klitih', makanya tepat dihadirkan kepala sekolah-sekolah ini," katanya lagi.
Berita Terkait
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
-
Ulasan Buku Pencurian Terbesar Abad Ini, Puisi dengan Perspektif Tak Biasa
-
Viral Minimarket Pakai 'Cara Unik' Untuk Hindari Pencurian Susu
-
Aiptu Wiratama Ditembak saat Kejar Pencuri Motor, Satu Pelaku Dilumpuhkan di Merak
-
Warga Sumsel Diringkus Polisi Usai Curi Brankas Rp 5 Miliar dan Emas 1 Kg di Tangsel
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi