Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 26 April 2022 | 19:27 WIB
Ilustrasi mudik (Freepik/phc.vector)

SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Sleman turut partisipasi berupaya mengurai kemacetan lalu-lintas di masa libur panjang Idulfitri 2022.

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan, jalur-jalur alternatif tersebut disiapkan agar perayaan Idulfitri bisa berjalan lancar. Menurut survey Kementerian Perhubungan, diperkirakan 80-85 juta pemudik akan bergerak selama masa mudik Idulfitri 2022, terpusat di Bali dan Jawa, salah satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Kami sudah menyediakan jalur alternatif, sudah kami cek kondisinya. Kami berharap jalur alternatif bisa jadi pilihan pemudik, untuk mengurai kemacetan di pusat kota. Jalanan dalam keadaan baik," terangnya, Selasa (26/4/2022).

Ia menambahkan, sebagai kesiapan infrastruktur, Pemkab saat ini masih memperbaiki 52 ruas jalan yang sedang rusak.

Baca Juga: Kunjungi Sleman, Kepala BNPB Apresiasi Teknik Pengungsian Hewan Ternak di Kawasan Merapi

Danang menyebutkan, jalur-jalur alternatif tersebut antara lain Tempel-Pakem-Cangkringan-Kalasan-Prambanan; Klangon-Godean-Tempel; Mlati-Balangan-Dekso; ruas Prambanan-Piyungan dan Jogja-Godean-Nanggulan.

"Kami juga menyiapkan posko di tiga ruas jalan masuk ke Sleman. Mulai dari Tempel, Prambanan, area Jalan Wates," ucapnya.

Kepala Dinas Perhubungan Arip Pramana mengharapkan, bagi pengendara ataupun pemudik yang memang tidak akan masuk ke arah Kota Jogja atau Sleman, dapat mengambil jalan alternatif.

"Kondisi visual jalan, [yang] kelihatan [rusak] tinggal segmen Klangon-Tempel dari Banyurejo sampai Bok Renteng, masih ada beberapa lubang. Masih ada waktu sekitar satu sampai dua hari untuk diperbaiki," tuturnya.

Kapolres Sleman AKBP Achmad Imam Rifai mengatakan, dalam upaya pengaturan lalu-lintas di jalur mudik, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Pemerintah DaerahJawa Tengah dan Kabupaten Klaten.

Baca Juga: Satu Rumah di Sleman Hancur Gara-gara Ledakan Petasan

"Harapannya lebih mulus, sehingga pergerakan masyarakat yang ke Sleman lewat Klaten lebih lancar," terangnya.

Ia membenarkan bahwa saat ini sudah ada peningkatan volume kendaraan masuk ke Kabupaten Sleman, kendati jumlah kenaikan belum signifikan dan tidak sampai membuat kemacetan atau arus terhambat.

"Kerawanan kemacetan utama di wilayah pariwisata. Maka untuk jelang lebaran, arus masuk Tempel, Prambanan, Gamping kemungkinan ada peningkatan arus. Terutama di jam-jam masyarakat ngabuburit, buka puasa," ucapnya. 

Load More