SuaraJogja.id - Ratusan warga Banyakan Kalurahan Sitimulyo Kapanewon Piyungan blokir jalan masuk ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST). Mereka menuntut pemerintah agar TPST Piyungan ditutup secara permanen.
Di bawah pengawalan ketat ratusan aparat keamanan, ratusan warga melakukan aksi demonstrasi Sejak Sabtu (7/5/2022) pagi. Selain membawa bambu dan spanduk untuk menutup jalan, mereka juga menuangkan batu split ke tengah jalan menuju ke TPST Piyungan.
Akibatnya, truk-truk pembawa sampah tak bisa membuang sampahnya dan terpaksa putar balik. Meski dalam suasana panas, namun aksi demonstrasi ini berlangsung tertib dan aman.
Koordinator Aksi, Herwin Arfianto mengatakan, puluhan tahun TPST Piyungan berdiri, warga hanya merasakan dampaknya semata dan tidak pernah mendapatkan solusi secara konkrit. Mereka hanya mendapatkan janji namun tak pernah terealisasi.
"Kami sudah muak dengan janji-janji yang diberikan oleh pemerintah yang akan memperbaiki sistem pengelolaan TPST Piyungan. Tetapi tidak pernah ada realisasinya,"teriak Herwin disambut tepuk tangan warga.
Aksi ini sebagai bentuk kekecewaan warga yang tidak pernah mendapatkan solusi atas persoalan dan dampak TPST Piyungan. Terlebih, pemerintah berencana membuka lahan baru di sebelah utara TPST Piyungan untuk mengatasi persoalan sampah tersebut.
Warga padukuhan Banyakan adalah pihak yang paling merasakan dampaknya. Namun mereka tidak pernah mendapat sosialisasi berkaitan dengan rencana tersebut. Selama ini yang mendapat sosialisasi hanya pemilik lahan yang akan digunakan untuk perluasan di mana mereka tidak secara langsung merasakan dampak negatif TPST Piyungan.
"Kami menolak keras transisi pembuangan sampah ke lahan baru di sebelah utara TPST piyungan dengan luas 2,1 Ha. Karena hanya akan menambah persoalan yang dihadapi,"tambahnya.
Oleh karenanya, warga juga menolak adanya pembebasan lahan baru karena dampaknya akan lebih luas lagi. Dampak-dampak negatif yang selama ini timbul sama sekali belum mendapatkan solusi dari pemerintah.
Baca Juga: Libur Lebaran, Okupansi Hotel Melati di Kabupaten Bantul Tembus 90 Persen
Warga juga mempertanyakan masih adanya aktifitas pembuangan sampah saat ini. Pasalnya pemerintah telah mengeluarkan instruksi surat edaran (SE) nomor 188/41512 tanggal 20 Desember 2021. Surat itu menyatakan jika TPST piyungan kabupaten bantul akan ditutup
pada maret 2022.
"SE itu telah diketahui kepala Dinas Lingkungan Hidup dan kehutanan DIY Kuncoro Cahyo Aji. Artinya sejak Maret hingga awal Mei ini, sampah-sampah yang dibuang ke sini itu ilegal,"papar dia, Sabtu (7/5/2022)
Oleh karenanya, warga menuntut pemerintah untuk menutup permanen TPST. Karena jika mendasarkan SE tersebut maka aktifitas TPST Piyungan saat ini sudah melewati batas instruksi yang diberikan.
Hanya saja warga heran karena ternyata sampai bulan mei kawasan TPST masih dipaksakan untuk pembuangan sampah. Tetapi di sisi lain kondisi tampungan sudah memprihatinkan dan sudah tidak mungkin lagi dipaksakan untuk dibuangi sampah sehingga kondisi TPST Piyungan semakin memprihatinkan.
"Dan jika dipaksakan maka hanya akan memperparah dampak kepada masyarakat ke depan,"tandasnya.
Herwin mengungkapkan sejak berdiri puluhan tahun lalu, berbagai persoalan timbul akibat pengelolaan TPST Piyungan yang serampangan. Dampak tersebut seperti bau dan gas yang ditimbulkan dari tumpukan sampah sudah setiap hari mereka hirup.
Tag
Berita Terkait
-
TPST Piyungan Ditutup Tiga Hari, Timbunan Sampah di Kota Jogja Capai Seribu Ton
-
Buntut Tutup Tiga Hari, Pemda DIY Tutup Zona TPST Piyungan
-
Tak Ingin Bergantung dengan TPST Piyungan, Pemkab Sleman Siapkan Tiga Tempat Alternatif Pembuangan Sampah
-
Tiga Hari TPST Piyungan Ditutup, Sampah di TPS Jogja Nyaris Tutupi Jalan
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Santri Diduga Dianiaya di Ponpes Sleman, Orang Tua Kecewa dan Lapor Polisi Usai Dianggap Bertengkar
-
Koperasi Sleman Siap Saingi Minimarket? Ini Jurus Ampuh Tingkatkan Daya Saing
-
Disperindag Sleman Ungkap Penyebab Harga Beras Naik: Bukan Hanya Soal Stok
-
Danais DIY Dipangkas Setengah Miliar! Sultan Tolak Lobi Prabowo
-
Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Tewas: Polisi Buru Bukti CCTV, Ada Kelalaian?