SuaraJogja.id - Berdasarkan keterangan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, saat ini Covid-19 hanya menduduki peringkat ke-14 sebagai penyakit penyebab kematian terbanyak di Indonesia.
"Sekarang kematian COVID-19 itu bukan yang paling tinggi dari antara penyakit yang ada. Bahkan dari hasil survei kecil-kecilan yang dilakukan oleh Kemenko PMK, (COVID-19) itu di ranking 14," kata Muhadjir di Istana Wakil Presiden Jakarta, Rabu.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 per 10 Mei 2022, pasien meninggal dunia karena COVID-19 bertambah 20 orang menjadi total 156.416 sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia pada Maret 2020.
"Dari penyakit-penyakit yang ada, yang paling tinggi itu kanker, kemudian ada jantung koroner, termasuk stroke, kemudian pneumonia non spesifik. Sekarang COVID-19 ini yang meninggal sudah di ranking 14, jadi sudah bukan lagi ancaman yang kalau terkena, tapi kita juga tetap hati-hati karena masih mematikan," tambah Muhadjir.
Pemerintah, menurut Muhadjir, juga bersiap untuk melakukan transisi dari pandemi ke endemi.
"Intinya, dilihat dari angka kasus, kasus aktif berapa, kemudian tingkat occupancy rate rumah sakit, kemudian angka kematian dan dari beberapa indikator itu, sebetulnya de facto sudah menuju ke endemi," ungkap Muhadjir.
Muhadjir menyebut pemerintah masih melihat kondisi kasus COVID-19 pasca liburan Idul Fitri.
"Taruhannya adalah setelah liburan Idul Fitri, 2 atau 3 minggu nanti tidak ada kenaikan kasus, maka kita optimis segera masuk transisi ke endemi," tambah Muhadjir.
Namun ia mengakui masih banyak hal yang tidak diketahui pemerintah terkait penanganan COVID-19 ini.
"Kan ini banyak sekali ruangan atau grey area yang tidak bisa diketahui ya. Masih banyak wilayah yang tanda tanya dan itu tidak ada lain itu akhirnya kita juga tergantung tangan Tuhan kan," ungkap Muhadjir.
Muhadjir juga menyebut pemerintah tetap menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen seperti dalam Surat Edaran (SE) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Penyesuaian Pelaksanaan Keputusan Bersama 4 Menteri Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19.
"Kalau sementara ini begitu, jadi kalau kondisinya terus begini, syukur-syukur menurun, maka tidak ada alasan untuk mengubah kebijakan PTM," tambah Muhadjir.
Sedangkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan untuk mengubah status COVID-19 dari pandemi menjadi endemi tidak bisa diputuskan pemerintah sendiri.
"Dari pandemi menjadi endemi, karena ini levelnya dunia, kita tidak bisa mutusin sendiri, yang jelas kita harus melihat negara-negara lain seperti apa karena penularannya antara negara tinggi sekali," kata Budi Gunadi.
Selain itu, Budi Gunadi menyebut keputusan perubahan status pandemi menjadi endemi bukan semata-mata mempertimbangkan faktor kesehatan.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Terpopuler Kesehatan: Kasus Covid-19 di Seluruh Dunia Turun, Hepatitis Akut Adalah Penyakit Berbahaya
-
21 Orang di Jakarta Terjangkit Hepatitis Akut Misterius, Wagub Jakarta Minta Anak-anak Tunda Bermain di Kolam Renang
-
Update COVID-19 Jakarta 11 Mei: Positif 129, Sembuh 78, Meninggal 1
-
Situasi COVID-19 Indonesia Terkendali, Satgas COVID-19: Fakta PPKM Mampu Melandaikan Kenaikan Kasus
-
Podcast Deddy Corbuzier Tuai Kontroversi, Menko PMK: Ke Prof Mahfud MD, Bukan Saya
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- Jay Idzes Akhirnya Pamerkan Jersey Biru Bergaris!
- Dear Erick Thohir! Striker Pencetak 29 Gol Keturunan Kota Petir Ini Layak Dinaturalisasi
- Kontroversi Bojan Hodak di Kroasia, Sebut Persib Bandung Hanya Tim Papan Bawah
- 7 Rekomendasi Mobil Murah dengan Sunroof, Harga mulai Rp 80 Jutaan
Pilihan
-
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia saat Khutbah Jumat, Ini Profilnya
-
12 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Juta Bukan Innova, Kabin Lapang Muat Banyak Keluarga
-
3 Rekomendasi HP Murah Terbaik 2025: Harga Mulai Rp 300 Ribuan, RAM 6 GB dan Cocok untuk Pelajar!
-
7 Rekomendasi Hybrid Sunscreen SPF 50, Tangkis Sinar UV Cegah Penuaan Dini
-
Daftar 7 Mobil Bekas Murah Semewah Alphard, Harga Mulai Rp 60 Jutaan dan Nyaman Buat Keluarga!
Terkini
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY
-
Cacing Hati Mengintai, Fapet UGM Kerahkan Mahasiswa Jaga Kualitas Daging Kurban di Jogja
-
Polemik Salat Id di Alkid: Keraton Belum Melarang, Tapi Warga Sudah Kecewa Duluan