Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 19 Mei 2022 | 15:14 WIB
Kondisi Jembatan Merah Gejayan tepatnya di Prayan, Condongcatur, Depok, Sleman tidak bisa dilalui kendaraan bermotor, Kamis (19/5/2022). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

Disebutkan Kuwat, bahkan beberapa kali Jembatan Merah juga sempat digunakan sebagai tempat uji nyali. Namun ia menilai tempat-tempat yang dianggap anker seperti di Jembatan Merah itu memang wajar saja terjadi.

Kondisi Jembatan Merah Gejayan tepatnya di Prayan, Condongcatur, Depok, Sleman tidak bisa dilalui kendaraan bermotor, Kamis (19/5/2022). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

"Sebenarnya sih ya biasa-biasa aja karena di situ sungai, di situ zaman dulu katanya banyak orang zaman saya dulu itu buang-buang pusaka di situ," ungkapnya. 

Kuwat dan warga sekitar juga tidak mau memikirkan terlalu dalam soal terkenalnya jembatan merah dengan mitos-mitos itu. Justru orang-orang yang dari luar atau pendatang yang biasanya tertarik dengan kisah-kisah itu.

"Itu silakan aja jembatan merah terkenal angker ya bagi mereka tapi biasanya orang-orang dari luar itu yang heboh. Kalau kita enggak pernah, biasa saja," jelasnya.

Baca Juga: Simak Penjelasan Ilmiah di Balik Suhu Dingin Pohon Bambu yang Dianggap Mistis, Bukan Karena Jadi Rumah Dedemit!

Saat ini berdasarkan informasi yang dia dapat pemerintah akan membangun jembatan baru tidak jauh dari jembatan merah tersebut. Sedangkan Jembatan Merah sendiri akan dibiarkan menjadi sebuah kenang-kenangan.

"Rencananya mau dibuat baru di sebelahnya dari gapura itu lurus. Kemarin permintaan kita untung kenang-kenangan jembatan merahnya itu jangan dibongkar. Itu kan permintaan kita tapi pemerintah engga tahu nanti," tandasnya.

Load More