Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 21 Mei 2022 | 15:40 WIB
Segera Mulai Pembangunan Kawasan Kerohanian UGM, Pratikno: Harus Dikawal Sampai Peresmian
Ketua MWA UGM sekaligus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno memberi keterangan kepada wartawan di Universitas Gdjah Mada, DIY, Sabtu (21/5/2022). [Hiskia Andika Weadcaksana / Suarajogja.id]

Universitas Gadjah Mada (UGM) akhirnya mengawali rencana pembangunan Kawasan Kerohanian UGM. Hal itu ditandai dengan peletakan baru pertama pembangunan fasilitas kerohanian UGM itu pada Sabtu (21/5/2022).

Ketua MWA UGM sekaligus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan Rektor UGM Panut Mulyono secara simbolis meletakkan batu pertama pembangunan Kawasan Kerohanian UGM, Sabtu (21/5/2022). [Hiskia Andika Weadcaksana / Suarajogja.id]
Ketua MWA UGM sekaligus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan Rektor UGM Panut Mulyono secara simbolis meletakkan batu pertama pembangunan Kawasan Kerohanian UGM, Sabtu (21/5/2022). [Hiskia Andika Weadcaksana / Suarajogja.id]

Diketahui niatan UGM untuk mendirikan kawasan kerohanian itu sudah dimiliki cukup lama. Kawasan yang disebut bakal menjadi bentuk implementasi nilai-nilai Pancasila itu bahkan juga telah masuk ke dalam master plan pembangunan UGM 2017-2022 oleh Rektor UGM yang akan segera digantikan saat ini Panut Mulyono.

Rektor UGM Panut Mulyono mengakui memang memerlukan waktu yang cukup panjang hingga akhirnya dapat sampai kepada peletakan batu pertama ini. Pasalnya ada banyak diskusi terkait perencanaan yang harus dilakukan.

"Sebenarnya saya merencanakan sudah lama, ketika saya jadi rektor tapi kan diskusi terus berlangsung. Kemudian desain yang bisa diterima oleh semua pihak begitu juga perlu waktu untuk mencapai kesepakatan," kata Panut.

Baca Juga: Langka, Momen Luhut Tertangkap Kamera Pijit Punggung Menteri Pratikno Sebelum Keberangkatan Jokowi

Kendati demikian, Panut tetap optimis bahwa pembangunan kawasan kerohanian UGM ini akan dapat diselesaikan. Sehingga dapat bermanfaat bagi semua sivitas akademika di UGM dan masyarakat sekitar.

"Ya harapannya nanti bisa menjadi percontohan apalagi kalau diisi program-program yang bagus, bisa menjadi cerita lalu menjadi contoh. Intinya kita berusaha untuk lebih baik," pungkasnya.

Diketahui bahwa kawasan kerohanian UGM itu dibangun di atas tanah seluas kurang lebih 6.700 meter persegi di kompleks perumahan sekip. Nantinya di sana akan dibangun lima tempat peribadatan dari berbagai agama, di antaranya Katolik, Kristen, Konghucu, Budha, serta Hindu.

Load More