SuaraJogja.id - Media sosial Facebook sempat diramaikan dengan unggahan sebuah video mesum yang diduga bertempat di bawah Jembatan Kebun Binatang Gembira Loka, Kota Yogyakarta.
Video yang sempat viral itu memperlihatkan seorang laki-laki dan perempuan tengah berduaan di lokasi tersebut. Aksi mereka direkam oleh seseorang yang kebetulan sedang berada di situ untuk memancing.
Diketahui bahwa video itu diunggah oleh akun Facebook bernama Yudi II pada Minggu (22/5/2022) kemarin. Dijelaskan di dalam unggahannya lokasinya berada di bawah Jembatan Bonbin atau Kebun Binatang Gembira Loka.
Dimintai konfirmasi terkait hal ini, Kapolsek Umbulharjo Kompol A Setyo Budiantoro menuturkan belum menerima laporan terkait aksi tak senonoh dalam video tersebut.
Disampaikan Setyo, pihaknya membenarkan bahwa lokasi itu berada di bawah Jembatan Kebun Binatang Gembira Loka, Kota Yogyakarta. Namun berdasarkan pemeriksaan dari video tersebut, lokasi persis dalam video itu justru berada atau masuk ke wilayah Kotagede.
"Itu malah masuk Kotagede. Memang ngeshotnya kalau ngga salah itu di sebelah Umbulharjo tapi untuk lokasinya di Kotagede. Karena itu kan perbatasan jembatannya itu," ujar Setyo saat dikonfirmasi awak media, Selasa (24/5/2022).
Ditanya terkait dengan lokasi tersebut apakah kerap digunakan untuk berbuat mesum, kata Setyo, kejadian yang sejauh ini diketahui kemarin baru yang pertama kali.
"Kalau itu, baru kali ini ada informasi itu (perbuatan asusila di lokasi). Makanya dapat informasi itu kemarin langsung kita cek sana, dicocokin gambar pilox-piloxan itu. Sudah dicek dan masuk wilayah Kotagede," terangnya.
Namun, ditambahkan Setyo, lokasi yang berada di bawah Jembatan Kebun Binatang Gembira Loka itu memang sering ditempati oleh gelandangan.
Baca Juga: Tak Buat Target Besar, Kunjungan Wisatawan ke Gembira Loka Zoo Selama Ramadhan Hanya 900 Orang
"Tapi memang di situ (sekitar Jembatan Bonbin) banyak gelandangan sih, bukan banyak tapi sering dipakai untuk gelandangan. Karena kemarin waktu ke sana sempat ketemu gelandangan juga. Ditanya (soal video) ngga tahu untuk yang itu," tuturnya.
Ia tidak menampik video mesum tersebut menimbulkan ketidaknyamanan dan mengganggu ketertiban di masyarakat. Guna menindaklanjuti, pihaknya menyarankan kepada siapa saja yang bila mengetahui kejadian tersebut untuk melapor.
"Mungkin kalau ada warga mengetahui pasti bisa buat laporannya. Silakan melapor. Sekalian bisa cek lokasi masuk wilayah mana," tandasnya.
Berita Terkait
-
Viral Video Sejoli Terciduk Berbuat Mesum di Ayunan, Kicep saat Dicegat Warga
-
Geger Cewek dan Cowok di Bawah Umur Beradegan Mesum di Selasar, Publik: Kayak Sengaja Divideoin
-
Satpol PP Tutup Kos Short Time di Kota Mojokerto Gegara Sering Dipakai Mesum
-
Sempat Viral Dituding Mesum di Pickup, Tetangga Pasangan Buka Suara: Bukan Mesum, Mabuk Kendaraan Diurut Suami
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Pakar Soroti Peluang Kerja Luar Negeri, Kabar Gembira atau Cermin Gagalnya Ciptakan Loker?
-
Menko Airlangga Sentil Bandara YIA Masih Lengang: Kapasitas 20 Juta, Baru Terisi 4 Juta
-
Wisatawan Kena Scam Pemandu Wisata Palsu, Keraton Jogja Angkat Bicara
-
Forum Driver Ojol Yogyakarta Bertolak ke Jakarta Ikuti Aksi Nasional 20 November
-
Riset Harus Turun ke Masyarakat: Kolaborasi Indonesia-Australia Genjot Inovasi Hadapi Krisis Iklim