Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 30 Mei 2022 | 12:11 WIB
Ilustrasi penganiayaan. (Unsplash/Ari Spada)

SuaraJogja.id - Polisi terus mendalami kasus tewasnya pelajar SMP berinisial ZWP (17) yang diduga akibat penganiayaan oleh sekelompok orang pada Minggu (29/5/2022) dini hari kemarin. Pasalnya hingga saat ini pelaku masih belum berhasil diamankan.

"Pelaku belum tertangkap. Masih terus penyelidikan," kata Kasi Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja, saat dikonfirmasi awak media, Senin (30/5/2022).

Disampaikan Timbul, sejumlah saksi atas peristiwa itu sudah diperiksa. Tercatat sekarang sudah ada total sebanyak 11 saksi yang telah dimintai keterangan.

Sedangkan untuk barang bukti sementara hanya sepeda motor milik korban. Sepeda motor itu digunakan polisi untuk pengusutan kasusnya lebih jauh.

Baca Juga: Pelajar SMP Tewas di Jalan Tentara Pelajar, Polresta Jogja Kejar Pelaku Penganiayaan

"Sementara barang bukti hanya sepeda motor milik korban," ucapnya.

Polisi masih belum bisa menyimpulkan apakah ada keterlibatan geng dalam kasus ini.

"Apakah mereka anggota geng, kami belum menyimpulkan itu," imbuhnya.

Namun dari keterangan yang didapat sejauh ini, pelaku dan korban memang sudah berteman di media sosial. Mereka juga diduga sudah sempat berkomunikasi dan saling tantang sebelum aksi kejar-kejaran terjadi.

Sebelumnya diberitakan, kasus kekerasan jalanan di Kota Jogja kembali menelan korban jiwa. Kali ini pelajar SMP berinisial ZWP (17) asal Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman tewas di Jalan Tentara Pelajar, Bumijo, Kemantren Jetis, Kota Jogja pada Minggu (29/5/2022) dini hari.

Baca Juga: Kejahatan Jalanan di Malam Hari Marak di Bandar Lampung, Polisi Sebut bukan Geng Motor

Informasi yang diperoleh, kronologi diduga saat empat sepeda motor Honda Scoopy kejar-kejaran dari arah barat perempatan Pingit. Lantas sepeda motor yang dikendarai ditendang oleh pelaku yang menyebabkan motornya oleng dan hilang kendali hingga terjatuh.

Diketahui, saat itu korban tidak sendiri melainkan bersama satu orang rekannya yakni NPS (15) siswa SMP alamat Depok, Sleman. Mereka diketahui berboncengan.

"NPS mengalami luka lecet di kaki. Kedua korban berboncengan," kata Timbul.

Lebih lanjut, katanya, kelompok korban dan kelompok pelaku sebelumnya sudah saling menantang melalui media sosial. Mereka sepakat bertemu di Jalan Kabupaten.

"Dari situ kemudian kelompok korban dan pelaku saling kejar. Sampai di simpang empat Pingit kelompok korban terpisah, sehingga korban bisa dikejar pelaku," ujarnya.

Sesampainya di lokasi kejadian, motor korban ditendang pelaku dan jatuh. Saat ini korban berada di Rumah Sakit Bhayangkara.

"Kami lakukan identifikasi untuk bisa mengetahui penyebab kematian korban," ujarnya.

Load More