Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Kamis, 02 Juni 2022 | 08:47 WIB
Antrean kendaraan wisatawan yang akan masuk ke pantai Parangtritis, Selasa (3/5/2022). [Kontributor / Julianto]

SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul menargetkan perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp32 miliar untuk tahun ini. Dengan demikian, Dispar terus berupaya untuk menggenjot capaian PAD melalui event dan festival.

Kepala Dispar Bantul Kwintarto Heru Prabowo memaparkan, besaran jumlah PAD tersebut sama halnya untuk bisa mendatangan 3,2 juta wisatawan. Maka upaya yang dilakukan guna menarik minat wisatawan yaitu menggelar event dan festival.

"Mulai bulan Juli hingga September 2022 kami akan mengadakan event dan festival. Ini dalam rangka meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan," ujar Kwintarto, Rabu (1/6/2022).

Festival yang akan segera digelar dalam waktu dekat seperti Segara Kidul. Festival ini akan menyuguhkan lampion serta musik keroncong pesisir.

Baca Juga: Domba di Sleman Terpapar PMK, DKPP Bantul: BBVet Wates Sudah Ambil Sampel Darah

"Dalam festival Segara Kidul akan ada rangkaian acaranya seperti lampion dan musik keroncong pesisiran," katanya.

Meski begitu, pihaknya belum ada kesepakatan untuk menyelenggarakan atraksi wisata. Pasalnya, pihak Dispar DIY diperkirakan juga akan menggelar acara.

"Tapi kami belum deal untuk menggelar atraksi karena dari provinsi diperkirakan juga akan ada kegiatan," tutur dia.

Upaya untuk mendatangkan wisatawan lebih banyak ke Bumi Projotamansari juga dilakukan oleh Tim SAR Parangtritis. Saat itu mereka menggelar event selancar (surfing) nasional sebagai peringatan ulang tahun ke-9.

"Sebenarnya kemarin mereka akan menggelar surfing nasional, namun tertunda karenak ombaknya sedang tinggi. Kemungkinan acara tersebut akan digelar pada bulan depan," ujarnya.

Baca Juga: Pekan Ketiga Usai Libur Lebaran 2022, Kasus Covid-19 di Bantul Terkendali

Menurut Kwintarto, jumlah target kunjungan wisatawan bersifat fluktuatif yang mana bisa melebihi target di bulan tertentu. Namun juga bisa tidak capai target di bulan berikutnya.

"Ini seperti subsidi silang. Contohnya saat libur panjang lebaran kemarin melampaui target tapi bulan Mei lalu enggak tercapai," ujarnya.

Load More