Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Rahmat jiwandono
Kamis, 02 Juni 2022 | 16:58 WIB
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih (kiri) meninjau laboratorium sampah di Murtigading, Sanden, Bantul pada Kamis (2/6/2022). (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul terus berupaya untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan setiap harinya. Sebagai informasi, dalam sehari sampah yang dihasilkan Bantul kurang lebih sebanyak 170 ton.

Karena itu, Pemkab Bantul bekerja sama dengan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mendirikan laboratorium sampah di Kalurahan Murtigading, Kapanewon Sanden, Bantul.

"Kami bersama UAD membuat laboratorium lingkungan hidup yang mendaur ulang sampah rumah tangga," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, Kamis (2/6/2022).

Dia menyampaikan, sampah dipilah kemudian diolah untuk dimanfaatkan kembali sesuai jenisnya masing-masing. Sampah-sampah yang berasal dari sisa makanan rumah tangga dapat diolah menjadi input pakan maggot. Maggot adalah larva dari serangga lalat hitam

Baca Juga: Kejar Target PAD, Dinpar Bantul Bakal Gelar Festival Segara Kidul dan Kompetisi Selancar

"Kemudian [hasil dari] maggot bisa digunakan untuk pakan ikan. Lalu kasgot [bisa] untuk media tanah," ujar dia.

Dengan melakukan daur ulang sampah maka akan terjadi perputaran ekonomi. Menurutnya, jika hal ini bisa dilakukan di seluruh Kalurahan Murtigading, maka persoalan sampah sudah selesai di tingkat kalurahan.

"Jadi tidak ada sampah yang keluar [dibuang]. Ini akan terus diuji coba," tuturnya.

Sedangkan terkait sampah non organik seperti plastik, kaca, logam, hingga kertas, masih menjadi pekerjaan rumah Pemkab Bantul. Namun demikian, sampah non organik tanpa perlu didaur ulang masih bisa menghasilkan uang.

"Sampah-sampah non organtik itu kalau dipilah ada harganya. Tidak usah recycle, dijual saja ada yang mau membeli," kata dia.

Laboratorium sampah tersebut diharapkan bisa menjadi ekosistem pengelolaan sampah mulai dari hulu ke hilir. Maka, Kalurahan Murtigading bisa menjadi percontohan kalurahan yang sukses mengelola sampah.

"Kalau ekosistemnya bagus dari hulu ke hilir maka Murtigading ini bisa jadi role model dalam hal pengeolaan sampah," ujar dia.

"Dikuatkan ekosistemnya karena orang itu butuh contoh yang konkret. Kemudian dari pengelolaan ini apa keuntungannya, sebab memang harus untung," kata Halim.

Load More