SuaraJogja.id - Warga Pedukuhan Kalisat, Kalurahan Triharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul kembali menggelar acara merti dusun setelah dua tahun vakum akibat pandemi Covid-19. Setidaknya kurang lebih 400 orang datang untuk menikmati pagelaran wayang kulit oleh Dalang Ki Geter Pramuji Widodo dengan lakon Sri Boyong, Jumat (3/6/2022).
Anggota Bamuskal Triharjo, Gatot Dwi Haryono, mengatakan bahwa acara merti dusun merupakan acara rutin yang digelar seusai panen padi.
"Jadi setelah panen raya padi mengadakan merti dusun yang puncak acaranya adalah pertunjukkan wayang kulit," jelasnya.
Namun, sebelum acara wayang kulit terdapat rangkaian kegiatan lainnya yaitu mengadakan tahlilan pada Kamis (2/6/2022) malam. Lalu pada siang hari ini sekitar pukul 13.00 WIB menggelar kenduri massal.
"Acara kenduri itu ngeluarkan hasil panen seperti padi, pisang, buah-buahan dan makanan lainnya. Jadi majemuk hasilnya," ujarnya.
Terkait tema wayang, menurutnya, ada korelasinya dengan panen padi. Acara wayang sendiri dimulai pukul 21.00-04.00 WIB.
Selama dua tahun ke belakang, pihaknya tidak menyelenggarakan pertunjukkan wayang karena pandemi. Acara yang diadakan hanya kenduri.
"Itu saja dilakukannya di beberapa titik supaya tidak menimbulkan kerumunan," kata Gatot.
Ia menambahkan, biaya yang dikeluarkan untuk menggelar wayang ditanggung oleh 4 RT. Mereka mengumpulkan dana yang kemudian dibagi rata.
Baca Juga: Dinas Pariwisata Bantul Tindaklanjuti Video Viral Wisatawan di Gumuk Pasir, Begini Hasilnya
"Biaya yang paling besar saat mengadakan pertunjukkan wayang itu dalangnya, kami bayar Rp17 juta. Itu belum termasuk konsumsinya. Totalnya sekitar Rp38 juta," ujarnya.
Berita Terkait
-
Dinas Pariwisata Bantul Tindaklanjuti Video Viral Wisatawan di Gumuk Pasir, Begini Hasilnya
-
Viral Wistawan Gumuk Pasir Dimintai Rp100 Ribu, Begini Kronologi Versi Pemilik Lahan
-
Polres Bantul Selesaikan Kasus Percobaan Pencurian dan Penganiayaan Lewat Restorative Justice
-
88 Ternak di Bantul Suspek PMK, 13 Dinyatakan Positif
-
Dirikan Laboratorium Sampah, Kalurahan Murtigading Diharapkan Jadi Role Model
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Polemik Bakso Babi di Bantul Tak Pasang Tanda, DMI Ngestiharjo Turun Tangan
-
Sultan HB X Bertemu KPK: Hakordia 2025 di Jogja dan Kabar Terbaru Korupsi Mandala Krida
-
Jangan Anggap Sepele, Demam Plus Nyeri Betis? Awas Leptospirosis, Sleman Catat 9 Kematian
-
DBD di Sleman Terkendali Berkat Wolbachia? Ini Strategi Dinkes Jaga Efektivitasnya
-
Bahaya! Kasus Leptospirosis di Sleman Renggut 9 Nyawa, Episentrum Bergeser ke Permukiman Padat