Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Kamis, 09 Juni 2022 | 22:25 WIB
Erix Soekamti, vokalis Endank Soekamti (kiri), menyampaikan tentang Jogja Gelut Day di Yogyakarta, Kamis (09/06/2022). - (Kontributor SuaraJogja.id/Putu)

SuaraJogja.id - Maraknya kekerasan jalanan di DIY yang melibatkan para remaja menjadi fenomena yang terus berulang. Karenanya kota ini akhirnya dianggap tak lagi memberikan keamanan dan kenyamanan.

Erix Soekamti, vokalis Endank Soekamti sekaligus pegiat industi kreatif, yang miris melihat kekerasan jalanan ini, pun akhirnya menginisiasi Jogja Gelut Day dalam MMA Fighting Championship. Bersama Jogja Mixed Martial Arts (Jogja MMA), Erix mencoba mewadahi para remaja khususnya serta pecinta olahraga beladiri pada umumnya untuk berekspresi serta menyalurkan energi positifnya di tempat yang benar dengan regulasi serta mekanisme yang tepat.

"Kita tidak mengizinkan anak-anak mendaftarJogja Gelut Day ini dengan nama sekolah, nanti teman-temannya pada ikut malah jadi pertandingan di luar ring," ungkap Erix di Yogyakarta, Kamis (09/06/2022).

Menurut Erix, kegiatan pertama kali yang diikuti 515 remaja itu memiliki visi utamanya untuk melahirkan atlit MMA Yogyakarta yang berkualitas. Sehingga mereka mampu bersaing di kancah internasional.

Baca Juga: Kekerasan Jalanan Merenggut Nyawa Pelajar di Jogja, Ratusan Warga Ngluweng akhirnya Nonton Bareng Film KKN Desa Penari

Selain itu acara tersebut mengemban misi memutus regenerasi aksi kejahatan jalanan. Dengan demikian kenyamanan masyarakat khususnya di DIY kembali seperti sedia kala.

"Diharapkan sektor-sektor ekonomi bergerak normal kembali terlebih memasuki masa adaptasi kebiasaan baru di era new normal ini bila jogja aman," ujarnya.

Tak sekedar lomba, lanjut Erix, para remaja yang ikut dalam ajang MMA kategori Amatir tersebut akan dijadikan satu dalam camp. Erix mencoba membangun kebersamaan antara mereka melalui training camp dan workshop. Di training camp tersebut diharapkan mereka bisa menjadi sedulur atau saudara.

Event tersebut akan melewati tiga tahap seleksi, mulai dari audisi, semifinal hingga final pada Juni 2022 ini. Konsep sport tourism dan sport entertainment dihadirkan di tahap semifinal dan final dengan menggandeng pegiat - pegiat wisata, musisi, umkm di DIY.

"Diharapkan event ini dapat dinikmati serta berdampak positif di masyarakat dan kita bisa menjaga jogja lagi," imbuhnya.

Baca Juga: Pelajar SMP Tewas di Jalan Tentara Pelajar, Polresta Jogja Kejar Pelaku Penganiayaan

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More