SuaraJogja.id - Pejabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta Sumadi memastikan kasus Covid-19 di wilayahnya hingga saat ini masih terpantau landai. Bahkan rata-rata penularan hanya di bawah 10 kasus per hari.
"Kalau di Jogja ini masih baik. Memang kemarin sempat ada tambahan 43, dua digit, tapi sekarang di bawah 10 semua bahkan kemarin itu kalau enggak salah Kota Jogja hanya 1. Itu masih landai," kata Sumadi dikonfirmasi awak media, Rabu (15/6/2022).
Sumadi tidak memungkiri bahwa ada informasi bahwa tren angka penularan Covid-19 kembali meningkat akhir-akhir ini. Namun angka penularan yang naik secara nasional itu masih dapat terkendali.
Berdasarkan hasil koordinasi dengan pemerintah pusat beberapa waktu lalu, disampaikan Sumadi, pihaknya belum mendapatkan skema khusus untuk penanganan Covid-19 sekarang. Melainkan masih tetap dengan aturan dan kebijakan yang diterapkan saat ini.
"Saya kira memang ada berita sekarang ada tren angka Covid-19 naik. Kemarin kita vidcon dengan Jakarta dari Pak Luhut sampaikan angka terpaparnya kalau masih di bawah 7 ribu per hari itu nasionalnya itu masih landai. Tapi kalau udah 7 ribu ke atas itu akan ada skema-skema yang lain untuk menangkal itu," paparnya.
Kendati demikian, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi penularan Covid-19 di wilayahnya. Penerapan protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan dengan disipilin untuk mengantisipasi penularan semakin meluas lagi.
"Jad saya imbau pada masyarakat ya seperti biasa saja, hanya protokol kesehatan harus tetap dipakai dengan ketat," tegasnya.
Berdasarkan data sebaran Covid-19 di corona.jogjakota.go.id, peningkatan kasus cenderung masih rendah. Pada Senin (13/6/20220) tercatat dua orang yang terkonfirmasi Covid-19.
Angka kesembuhan tercatat satu orang deng angka meninggal nihil. Sementara hingga Senin kemarin, kasus aktif atau pasien dalam perawatan Covid-19 sebanyak 13 orang.
Sementara itu, Kepala Dinkes Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani memastikan belum ditemukannya Omicron subvarian B.4 dan BA.5 di Kota Pelajar. Hingga kini, varian Covid-19 itu baru ditemukan di Jakarta dan Pulau Bali.
"Di Jogja tidak ada, yang ada di Bali dan Jakarta," ungkap Emma dihubungi wartawan Selasa (14/6/2022).
Emma juga mengaku belum mendapatkan instruksi dari Kemenkes RI untuk melakukan upaya khusus terkait sebaran varian baru ini. Namun, Dinkes Jogja masih terus diminta untuk meningkatkan capaian booster Covid-19.
"Kami mempercepat booster, capaian kami sudah 86 persen. Ini tertinggi untuk ukuran kabupaten atau kota di DIY," ujarnya.
Selain itu, Dinkes juga tetap melakukan antisipasi. Hal itu dilakukan dengan penerapan prokes yang tetap dipertahankan dan dilaksanakan dengan ketat.
"Jadi untuk langkah antisipasi, kami sama saja dengan sebelum-sebelumnya. Tetap prokes yang utama karena ini kan virus Covid-19, jadi sama," katanya.
Berita Terkait
-
Hits Health: Bahaya Penyakit Hipertiroid, Kasus Covid-19 di Indonesia Meroket
-
Kasus Covid-19 Meningkat Lagi, Satgas Covid-19 Sebut Masih Lebih Rendah Dibandingkan Negara Tetangga
-
Kasus Covid-19 Jakarta Melonjak, Wagub DKI Beberkan Penyebabnya
-
Wagub DKI Ungkap Subvarian Omicron Penyebab Peningkatan Kasus Covid-19 di Jakarta
-
Kemenkes Sebut Peningkatan Kasus Covid-19 di Indonesia Hal yang Wajar, Kok Bisa?
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
7 Sepatu Lari Murah 200 Ribuan untuk Pelajar: Olahraga Oke, buat Nongkrong Juga Kece
-
Masih Layak Beli Honda Jazz GK5 Bekas di 2025? Ini Review Lengkapnya
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Bupati Bantul Setuju PSIM Main di SSA, Tapi Suporter Wajib Patuhi Ini
-
Efek Prabowo: Pacuan Kuda Meledak! Harga Kuda Pacu Tembus Miliaran
-
Bahaya di Balik Kesepakatan Prabowo-Trump: Data Pribadi WNI Jadi Taruhan?
-
Dampak Larangan Study Tour: Keraton Jogja Ubah Haluan, Tawarkan Wisata yang Bikin Anak Betah
-
Fakta Sebenarnya Jurusan Jokowi di UGM: Bukan Teknologi Kayu? Teman Kuliah Ungkap Ini