SuaraJogja.id - Menjadi petugas pemadam kebakaran dalam kenyataannya bukan hanya memadamkan api yang membara, baik di pemukiman maupun gedung perkantoran.
Karena seperti dikisahkan oleh tim UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Sleman berikut, mereka menerima beragam permintaan pertolongan dari masyarakat. Mulai dari yang normal hingga absurd.
Kasi Operasional dan Investigasi UPT Damkar Sleman Nawa Murtiyanto mengungkap, kalau selaras dengan tugas sebagai pemadam kebakaran, ia bisa bertutur bahwa pengalaman memadamkan api yang membakar gudang tripleks dan kayu lapis di Krapyak, Triharjo, Kapanewon Sleman April 2022 lalu adalah tugas terberat bagi tim damkar.
Betapa tidak, api yang melahap gudang tersebut total baru bisa dinyatakan padam setelah sepekan.
"Sekitar dua sampai tiga hari, sudah tidak ada potensi kebakaran lagi. Tapi benar-benar dinyatakan padam itu sekitar sepekan," ungkapnya, di kantor pelayanan UPT Damkar Sleman, Selasa (14/6/2022).
Namun, ketika ditanya soal tugas-tugas di luar berurusan dengan api, Nawa mengungkap bahwa timnya pernah mendapat permintaan pertolongan untuk membantu seorang warga yang telepon genggamnya tercebur ke bendungan Tambak Boyo, Kapanewon Depok.
"Sekitar tiga pekan lalu," ucapnya, sembari tertawa kecil.
Masih menertawakan 'tugas aneh' mereka, Nawa mengisahkan ia pernah pula diminta tolong membantu mengambilkan kunci motor yang terjatuh ke got, di area jembatan layang Janti.
"Tiga hari yang lalu ini, diminta tolong orang terkunci di dalam kamar mandi. Kadang kalau dipikir itu.......," kalimat dari bibir Nawa terhenti. Berganti dengan senyum lebar.
Baca Juga: Piala Presiden 2022: PSS Sleman Waspadai Kebangkitan Persita Tangerang
Di waktu-waktu tertentu, tim damkar dimintai tolong masyarakat mengevakuasi sarang tawon, ular, ulat atau hewan lain yang masuk ke kediaman mereka.
"Kalau evakuasi ini kami lihat dulu jenis tawonnya, biasa atau vespa. Kemudian jika sarangnya ada di rumah, masih oke [dievakuasi]. Tapi jika ada di kebun kosong maka kami biarkan" ucap lelaki yang dulu aktif di BPBD Sleman itu.
"Bukan kami mengabaikan laporan, tapi tawon, ulat itu juga kan punya fungsi dalam ekosistem," terang.
Seperti misalnya, beberapa waktu lalu ia dan tim mendapat laporan seorang ibu-ibu, untuk mengevakuasi tokek. Tak habis pikir, Nawa dan tim tak langsung ke lokasi.
"Ibu itu takut dengan suara tokek. Katanya keras sekali suaranya. Lalu menghubungi kami," kenang Nawa, lelaki yang sudah dipercaya menjadi tim pemadam kebakaran 10 tahun ini.
Ia selanjutnya memberikan pengertian kepada sang ibu. Namun, ibu tersebut kukuh ingin tim damkar datang ke rumahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Bidik Peningkatan Kunjungan Wisatawan Mancanegara, Pemkot Jogja Dorong Tambahan Direct Flight
-
Usai Viral Sebut Jokowi Bukan Alumni, Layanan LISA AI UGM Tak Bisa Digunakan
-
Gudeg Legend di Jogja Sediakan Makanan Gratis, Sajikan Menu Nusantara untuk Perantau Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Spesial Jumat Berkah untuk Warga Jogja: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
UGM Buka Peluang Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera