SuaraJogja.id - Sebelum meninggal dunia, Buya Syafii Maarif ternyata sempat menitipkan wasiat. Erik Tauvani yang dikenal dekat dengannya mengungkapkan pesan akhir sang Guru Bangsa tersebut.
Dalam kesempatan ngobrol bareng dengan Inaya Wahid di acara podcast kolaborasi Hamburger dengan Suara.com, Erik Tauvani mendedahkan beberapa hal mengenai sosok Buya Syafii Maarif termasuk di antara soal pesannya sebelum mangkat.
Erik mengungkapkan, Buya Syafii pernah membisikinya soal keinginannya untuk memberikan sumbangsihnya kepada tanah kelahirannya, kampung halamannya di daerah Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Ia berkeinginan membuat buku sejarah Muhammadiyah di kampung halamannya itu.
"Terakhir ngomong sama saya nitip dibuatkan buku sejarah Muhammadiyah di kampung halamannya di kawasan bukit barisan," ucap Erik, Senin (20/6/2022).
Baca Juga: Kenang Buya Syafii Maarif, Yenny Wahid: Bersama Gus Dur Berjasa Besar Akrabkan NU dan Muhammadiyah
Semasa hidupnya, Syafii Maarif sendiri telah beberapa kali memberikan sumbangsihnya terhadap kampung halamannya. Erik menyebut ada sejumlah surau hingga lembaga pendidikan yang didirikan Syafii Maarif di kampung halamannya.
"Kampungnya buya itu tergolong terpelosok, listrik baru masuk sekitar 2005. Setelah itu, Buya menginisiasi didirikannya surau hingga lembaga pendidikan di sana," terangnya.
Sebelum meninggal dunia, Buya Syafii Maarif sempat beberapa kali bolak-balik dirawat di rumah sakit. Tokoh Muhammadiyah tersebut dikabarkan meninggal dunia pada 27 Mei lalu di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping lantaran gangguan pernapasan.
Syafii Maarif dikenal sebagai salah satu pemikir Islam moderat. Pemikirannya mengenai Islam moderat tertuang dalam sejumlah karyanya, di antaranya Membumikan Islam, Islam Kekuatan Doktrin dan Kegamangan, Ibn Khaldun dalam Pandangan Penulis Barat dan Timur serta Politik Identitas dan Masa Depan Pluralisme Kita.
Baca Juga: Takziah ke Rumah Duka, Gubernur Jatim Kagumi Ketahanan Keluarga Buya Syafii Maarif
Berita Terkait
-
Rekam Jejak Buya Syafii Maarif, Jurnalis yang Jadi Ketum PP Muhammadiyah dan Disebut Layak Jadi Pahlawan Nasional
-
Biasa Hidup di Rumah Mewah, Fuji Dicap Apa Adanya Saat Perlihatkan Kamar Mandi Sederhana di Kampung Halaman
-
Tragis! Pria Italia Giulia Manfrini Tewas Saat Berselancar di Pantai Sumatera Barat: Dadanya Tertusuk Ikan Todak
-
15 Tewas, Tragedi Tambang Emas Ilegal Ambruk di Indonesia jadi Sorotan Media Asing
-
Kisah 9 Kampung Pemasok Pemain Keturunan Timnas Indonesia, Punya Sejarah Panjang Penjajahan Belanda
Tag
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Tim Resmob Tangkap Pelaku Pembunuhan Tragis di Morowali yang Kabur ke Kaltim
-
Potret Nadia Raysa Mantan Marselino Ferdinan: IG-nya Diserbu Penggemar Usai Menang Lawan Arab
-
Harga Emas Antam Terbang Tinggi Jelang akhir Pekan, Tembus Rp1.520.000/Gram
-
Dinilai Hina Janda, Ridwan Kamil Kena Semprot Susi Pudjiastuti: Mau Omong Apa?
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
Terkini
-
Terpidana Mati Mary Jane Bakal Dipindah ke Filipina, Begini Tanggapan Komnas HAM
-
Ratusan TPS Masuk Kategori Rawan, Bawaslu Kulon Progo Intensifkan Pengawasan
-
Banyak Aduan Tidak Ditindaklanjuti, Front Masyarakat Madani Laporkan Bawaslu Sleman ke Ombudsman DIY
-
Viral Video Truk Buang Sampah Ilegal di Hutan Gunungkidul, WALHI Desak Pemda DIY Bertindak
-
Timses Pede Heroe-Pena Menang Pilkada Yogyakarta, Target 40 Persen Suara Terkunci