SuaraJogja.id - Sedikitnya sembilan SDN di kawasan pinggiran Kabupaten Sleman, minim peminat dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SD Tahun Ajaran 2022/2023.
Sekretaris Dinas Pendidikan Sleman Sri Adi Marsanto mengungkapkan, hingga hari terakhir PPDB, 18 Juni 2022, mayoritas SD yang mendapatkan sedikit calon peserta didik berada di wilayah pinggiran. Bahkan, pendaftarnya kurang dari 10 orang.
"Di Tempel ada lima SD Negeri, Turi ada satu sekolah, di Prambanan satu sekolah, di Kapanewon Cangkringan ada satu sekolah. Ada pula di Kapanewon Sleman ada satu sekolah," sebutnya, Selasa (21/6/2022).
Menurut Sri Adi, sekolah-sekolah tersebut minim pendaftar karena hanya ada sedikit anak usia masuk SD di lingkungan sekitar sekolah tersebut.
Baca Juga: Dipicu Balas Dendam, Kelompok Geng di Sleman Lakukan Penganiayaan Terhadap Empat Siswa
Alasan berikutnya, sekolah swasta yang mulai berkembang dan banyak jumlahnya ikut memengaruhi minat orang tua menyekolahkan anak mereka di SD swasta.
"Tidak ada yang salah. Itu hak orangtua, mau menyekolahkan anaknya di mana. Di sekolah swasta atau di negeri," kata dia.
Sri Adi menambahkan, saat ini muncul fenomena yang berkembang di lapangan, bahwa sebagian orang tua punya kecenderungan ingin menyekolahkan putra-putrinya di sekolah yang mahal.
"Kalau tidak mahal tidak mau, karena ingin menjaga gengsi sosial. Ada juga sebaliknya. Orangtua yang ingin menyekolahkan anaknya di sekolah negeri karena dinilai berbiaya lebih terjangkau," tambahnya.
Ia mengungkap, secara umum pelaksanaan PPDB SD di Kabupaten Sleman telah berlangsung dengan baik, tanpa adanya kendala berarti.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca di Jogja 21 Juni 2022, Hujan Lebat Guyur Sleman dan Kota
Isu Tergusur Tol Tak Lagi Surutkan Minat Calon Siswa
Sementara itu, di SD Negeri Banyurejo 1, jumlah pendaftar mengalami peningkatan pesat ketimbang tahun ajaran sebelumnya. Pada PPDB 2021/2022 sekolah tersebut hanya mampu mendapatkan sembilan orang siswa.
Sebelumnya, sekolah tersebut hanya mendapatkan calon peserta didik sedikit dikarenakan isu bahwa sekolah akan tergusur tol. Sehingga wali murid ragu akan menyekolahkan anak-anak mereka di sana.
Namun saat ini, Panitia PPDB SD setempat yakni Kuni Laili menyebut, pihaknya sudah mendapatkan 18 siswa.
Usai Suara.com mengecek langsung laman informasi dalam ppdbsd.slemankab.go.id, Selasa petang, diketahui jumlah tersebut juga yang tertera dalam kolom data sekolah.
"Kami bersyukur jumlah siswa dapat meningkat," tambahnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler Sepak Bola: 9 Pemain Dicoret, Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
- 7 Pilihan Mobil Bekas Murah di Bawah Rp30 Juta, Barang Lawas Performa Tetap Berkelas
- 7 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, RAM Besar Punya Spek Mewah
- Telat Gabung Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Rp31,29 Miliar Dicoret Kluivert Lawan China
Pilihan
-
5 Rekomendasi Mobil Tangguh dan Murah, Cocok Buat Pemula yang Baru Belajar Nyetir!
-
7 Rekomendasi Skincare Terbaik untuk Pria Juni 2025, Harga Mulai Rp 8 Ribuan dan Wajah Makin Cerah!
-
Prediksi Timnas Indonesia vs China: Momen Sempurna untuk Menang, Garuda!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 128 GB, Terbaik Juni 2025
-
Suporter Garuda Bisa Sulap SUGBK Jadi Kandang Setan di Laga Timnas Indonesia vs China
Terkini
-
Sadis! Pelajar Pakem Jadi Korban Begal, Uang Dirampas, Perut Disayat Cutter
-
Kasus Dugaan Penganiayaan Santri Ponpes Ora Aji Berujung Damai, Seluruh Laporan Polisi Dicabut
-
Skandal TKA di Kemnaker: Pejabat Terlibat? KPK Geledah Rumah, Sita Mobil Mewah, dan Dokumen Penting
-
Covid-19 Naik Lagi, Ini Kata Dinkes Sleman Soal 'Cita Mas Jajar' dan Vaksinasi
-
Ironi Sastra Indonesia, Karya Dibanggakan, Penulisnya Merana?