Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 21 Juni 2022 | 20:56 WIB
Ilustrasi sekolah dasar di Sleman. (kontributor/uli febriarni)

SuaraJogja.id - Sedikitnya sembilan SDN di kawasan pinggiran Kabupaten Sleman, minim peminat dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SD Tahun Ajaran 2022/2023.

Sekretaris Dinas Pendidikan Sleman Sri Adi Marsanto mengungkapkan, hingga hari terakhir PPDB, 18 Juni 2022, mayoritas SD yang mendapatkan sedikit calon peserta didik berada di wilayah pinggiran. Bahkan, pendaftarnya kurang dari 10 orang.

"Di Tempel ada lima SD Negeri, Turi ada satu sekolah, di Prambanan satu sekolah, di Kapanewon Cangkringan ada satu sekolah. Ada pula di Kapanewon Sleman ada satu sekolah," sebutnya, Selasa (21/6/2022).

Menurut Sri Adi, sekolah-sekolah tersebut minim pendaftar karena hanya ada sedikit anak usia masuk SD di lingkungan sekitar sekolah tersebut.

Baca Juga: Dipicu Balas Dendam, Kelompok Geng di Sleman Lakukan Penganiayaan Terhadap Empat Siswa

Alasan berikutnya, sekolah swasta yang mulai berkembang dan banyak jumlahnya ikut memengaruhi minat orang tua menyekolahkan anak mereka di SD swasta.

"Tidak ada yang salah. Itu hak orangtua, mau menyekolahkan anaknya di mana. Di sekolah swasta atau di negeri," kata dia.

Sri Adi menambahkan, saat ini muncul fenomena yang berkembang di lapangan, bahwa sebagian orang tua punya kecenderungan ingin menyekolahkan putra-putrinya di sekolah yang mahal.

"Kalau tidak mahal tidak mau, karena ingin menjaga gengsi sosial. Ada juga sebaliknya. Orangtua yang ingin menyekolahkan anaknya di sekolah negeri karena dinilai berbiaya lebih terjangkau," tambahnya.

Ia mengungkap, secara umum pelaksanaan PPDB SD di Kabupaten Sleman telah berlangsung dengan baik, tanpa adanya kendala berarti.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca di Jogja 21 Juni 2022, Hujan Lebat Guyur Sleman dan Kota

Isu Tergusur Tol Tak Lagi Surutkan Minat Calon Siswa

Load More