SuaraJogja.id - Semenjak pandemi Covid-19 merebak di Indonesia, beragam langkah dilakukan oleh pemerintah agar kebutuhan negara dan masyarakat masih dapat terpenuhi. Salah satunya di bidang pendidikan.
Agar masyarakat dapat mengakses layanan pendidikan, berbagai kebijakan ditempuh oleh pemerintah. Salah satunya yakni perubahan sistem pembelajaran menjadi berbasis Internet atau online, dimana pelajar tak lagi harus datang ke sekolah dan belajar tatap muka melainkan cukup bermodalkan handphone atau laptop dan juga layanan internet.
Meski sistem tersebut telah berjalan, namun nyatanya hal tersebut turut mendatangkan masalah baru. Beberapa daerah yang memiliki akses internet yang minim menjadi masalah utama masyarakat daerah tersebut untuk dapat mengikuti sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Seperti kisah seorang warga di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, ia harus mengerek modem hingga ke atas pohon agar bisa mendapatkan sinyal untuk keperluan sekolah sang anak seperti mengikuti pembelajaran maupun mengirimkan tugas.
Hal tersebut menjadi viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram @majeliskopi08 pada Senin (20/06/2022).
Dalam unggahan video yang dibagikan, tampak seorang ibu-ibu tengah berada di samping sebuah rumah dan berdiri di bawah pohon yang cukup tinggi.
Tampak di sisi pohon tersebut terdapat sebuah bambu yang panjangnya setinggi pohon tersebut, menjulang ke langit dan ujung lainnya terikat dengan batang pohon tersebut.
Kemudian seorang wanita menghampiri ibu tersebut sambil mkeam aktivitas yang tengah dilakukan ibu tersebut.
“Bu, ini ibu ngapain bu?” tanya seseorang dalam video, dikutip SuaraJogja.id, Selasa (21/6/2022).
Tampak ibu tersebut membawa sebuah wadah plastik yang dilapisi selembar kian berwarna biru yang terikat dengan tali yang juga terikat dengan sebilah bambu tersebut.
Usut punya usut, ibu tersebut tengah mencari sinyal internet lantaran anaknya hendak mengikuti pembelajaran dan mengirimkan tugas saat itu.
“Mau nyari sinyal,” ucap ibu tersebut.
“Ini modem terus dinaikkan,” lanjutnya seraya memasukan sebuah modem kedalam wadah tersebut dan mengerek tali yang mengikat wadah sehingga modem tersebut mencapai ke ujun bambu yang tingginya hampir sama dengan pohon di sebelahnya itu.
Unggahan inipun mendapat beragam komentar dari warganet. Beberapa warganet pun tampak meuapkan keluhan yang serupa yang di tunjukkan kepada pemerintah atas kebijakan pembelajaran online yang justru mendatangkan masalah baru.
“Demi anak ibu rela nyari sinyal hingga caranya seperti ini. Internet perlu kuota tapi harusnya ada solusi terbaik buat ibunya supaya tidak ribet, bikin grup supaya bisa bareng-bareng internetannya bu. Perjuangan ibu demi anak patut dihargai,” tulis @yakuzabdg5.
Berita Terkait
-
Juru Kunci Makam: Persahabatan Anak-anak Kaum Marginal
-
Kisah Anak Sopir Angkot Jadi Anggota Polri, Kapolda Fadil Imran: Berbahagia Lah Bapakmu, Dari Keringat Sopir Jadi Polisi
-
Izin Terlambat Ambil Rapor ke Guru, Alasan Siswa Ini Malah Bikin Terharu
-
Cara Cek IP Modem atau Router, Penting untuk Ganti Password Wifi
-
Bobol 25 Titik Modem WiFi, TW dan Rekannya Ditangkap di Bali
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik