Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 23 Juni 2022 | 13:12 WIB
Salah satu stan pameran produk UMKM di Jogja Expo Center (JEC) yang sepi pengunjung, Kamis (23/6/2022). [Hiskia Andika Weadcaksana / Suarajogja.id]

SuaraJogja.id - Pameran UMKM bagian dari acara Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XIII yang digelar di Jogja Expo Center (JEC), DI Yogyakarta sepi pengunjung. Bahkan sepinya pameran UMKM yang sudah mulai dibuka sejak Senin (21/6/2022) kemarin itu sempat viral di media sosial.

Berdasarkan pantauan SuaraJogja.id di JEC pada Kamis (23/6/2022) siang, memang tidak terlihat pengunjung yang terlampau banyak. Pengunjung sendiri justru didominasi oleh masyarakat sekitar.

Stan atau lapak yang tersedia di dalam JEC pun tidak semua ditempati oleh pelaku UMKM. Sejumlah stan dibiarkan kosong. Namun tidak sedikit pula stan yang diisi oleh para pelaku UMKM.

Tidak hanya dari UMKM lokal atau dalam DIY saja. Stan-stan tersebut juga menghadirkan beberapa produk dari berbagai daerah yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Buka Pesparawi di Candi Prambanan, Wamen Zainut Tauhid Sa'adi: Kegiatan Ini Tumbuhkan Kerukunan Hidup Umat Beragama

Salah seorang pemilik stan, Irianto (57) mengakui memang sejak pameran itu dibuka hingga sekarang belum ada pengunjung yang signifikan. Bahkan ia merasa kondisinya tergolong sepi.

"Kita hari Minggu kemarin sudah akses terus Senin hari pertama jualan. Progresnya sedikit ya dari kemarin, sangat minim," kata Irianto kepada awak media, Kamis (23/6/2022).

Ia menduga sepinya kunjungan di pameran UMKM ini akibat adanya miskomunikasi antara pihak penyelenggara pameran dengan kontingen. Sehingga tidak terjalin koordinasi untuk menghadirkan kontingen Pesparawi ke JEC.

Informasi itu, diakui Irianto, didapatnya setelah berkunjung ke hotel-hotel tempat sejumlah kontingen Pesparawi menginap. Hal itu sekaligus sebagai upaya jemput bola merespon sepinya pengunjung.

"Saya cari informasi langsung ke hotel-hotel rupanya terjadi miss antara pihak penyelenggara di sini EOnya dengan kontingen. Tidak tahu dari awal kalau sesudah perlombaan ada kegiatan wisatanya diarahkan ke sini," terangnya.

"Sehingga mereka dari tempat asalnya sudah bikin program, sesudah lomba maka dia akan berwisata menentukan lokasi sendiri, cari agen sendiri, travel sendiri. Sehingga kemarin sesudah lomba sudah bubar mereka karena sudah bayar agen," sambungnya.

Load More